Yuk, Intip 5 Cara Bagaimana Cisco Tingkatkan Performa Remote Work dengan SD-WAN dan Telemetry

Office worker using videocall conference to meet with business people on webcam, talking to colleagues on remote videoconference. Having internet conversation on teleconference call.

 

Pernah ngga sih Sobat BercaOne mengikuti online meeting atau video conference dari rumah dan mendadak keluar dari video conference berulang-ulang kali? Rasanya pasti kesal dan akan menyalahkan jaringan di rumah, kan?

 

Kejadian ini bukan hal baru di dunia hybrid work. Tim IT harus dengan sigap ketika menerima laporan serupa dan menganalisa apa yang terjadi pada kasus tersebut. Setelah dicek, kesalahan yang terjadi bukanlah pada jaringan (network) pengguna tapi ternyata pada executive’s ISP.

 

Salah satu tim IT engineer Cisco menjelaskan mengenai kasus ini, menurutnya Visibilitas yang baik adalah salah satu dari beberapa cara tim Customer Zero meningkatkan pengalaman remote work di Cisco. Dengan menggabungkan teknologi cloud managed SD-WAN dengan cloud-based security technology, tim Cisco sudah menerapkan Secure Access Service Edge (SASE) dan menghadirkan akses aman di mana pun pengguna bekerja. Sebagai Customer Zero, teknologi Cisco terbaru ini dapat berbagi pengalaman dengan customer. Nah, berikut adalah lima cara bagaimana Cisco meningkatkan produktifitas remote work:

 

  1. Traffic ke trusted cloud secara langsung

Cisco memiliki program untuk remote work, bagi pengguna yang bekerja dengan model remote dapat menggunakan Cisco AnyConnect Secure Mobility Client di laptop dan mobile devices. Atau juga bisa menggunakan Cisco Virtual Office (CVO) yang mencakup layanan hardware-based VPN. AnnyConnect dan CVO dikenal sebagai solusi “full tunnel” di mana semua traffic dari laptop akan melewati sebuah “tunnel” VPN menuju data center Cisco. Dari sana, traffic cloud dapat menuju ke tujuan akhir.

 

Tetapi jika pengguna menggunakan file excel, maka tidak dapat melakukan permintaan ke data center Cisco untuk mengakses Office 365 cloud. Pengguna tidak perlu lagi melewati proses panjang dan menggunakan network bandwidth data center. Tim Cisco sudah menyediakan cara yang lebih efisien dengan membagi jalan dan menyediakan rute terpisah untuk traffic data center dan cloud.

 

 

Tim Cisco telah membagi tunnel menggunakan solusi Cisco remote worker SD-WAN. Pada konsol Cisco vManage, tim telah membuat persyaratan perjalanan traffic untuk SaaS provider yang tercepercaya seperti Webex, Cisco TV, Office 365, dan Box langsung ke cloud.

 

  1. Traffic untrusted cloud dapat berjalan ke Cisco Umbrella terlebih dahulu

Tim Cisco sangat selektif dalam mempertimbangkan trusted cloud. Traffic cloud lainnya, seperti iCloud pun berjalan melewati data center Cisco. Namun, sebelum mencapai tujuannya, traffic cloud berjalan menuju ke Cisco Umbrella terlebih dahulu, sebagai bagian dari SASE architecture yang dapat memblokir domain dan aplikasi cloud berbahaya.

 

  1. Office 365 dapat mengabil jalan yang tepat, dengan pengaturan traffic berbasis SLA

Cara tercepat menuju cloud service provider bisa jadi berbeda-beda setiap waktunya, tergantung pada kondisi jaringan. Untuk memberikan pengalaman yang baik dan konsisten dengan Office 365, Cisco menggunakan fitur SD-WAN yang disebut Cloud On-Ramp untuk SaaS.

 

  1. Aplikasi kantor mendapatkan jaminan bandwidth di jaringan internet rumah

Saat ini ada banyak karyawan yang bekerja dengan koneksi internet rumah, jika semua anggota keluarga menggunakan aplikasi online meeting seperti zoom maka bisa jadi penggunaan video Webex karyawan akan terganggu. Di tim Customer Zero Cisco sudah menggunakan fitur QoS ISR 1100 routers untuk memprioritaskan Webex dan aplikasi lainnya. Kapan pun bandwidth internet rumah menurun, maka dapat dialokasikan untuk Webex dan aplikasi prioritas lainnya secara otomatis.

 

  1. Informasi telemetri memberi kita visibilitas untuk pengalaman remote work

Seringkali jika aplikasi berjalan lambat atau koneksi terputus, para remote worker berpikir untuk menyalahkan devices yang digunakan. Namun, nyatanya masalah tersebut sebenarnya berasal dari ISP. Salah satu management tools yang dimiliki Cisco yaitu ThousandEyes, sebuah software yang diinstal pada laptop dari tim Customer Zero Cisco.

 

ThousandEyes secara konsisten mengumpulkan data dari pengalaman penggunanya. Misalnya, waktu yang diperlukan dalam memuat sebuah halaman, masalah pada internet service provider, internet, fitur yang biasa digunakan, penggunaan CPU laptop, masalah runtime, dan lain sebagainya.

 

Ada satu kasus, salah satu pengguna melaporkan adanya masalah pada Webex, kemudian ThousandEyes dapat menunjukan bahwa di waktu tersebut penggunaan CPU laptop sudah mencapai 100%. Visibilitas dari ThousandEyes dapat menunjukkan penyebab terjadinya masalah.

 

Cisco bertransofrmasi menuju zero-trust model dengan konsep awalnya adalah tidak peduli di mana tim berada entah di office, café shop, atau di rumah. Tim Cisco akan memverifikasi identitas pengguna dan keamanan perangkat sebelum memberikan akses ke aplikasi kantor, sehingga tim Cisco dapat memindahkan aplikasi tertentu dari VPN. Remote workers juga bisa mengakses langsung ke Cisco Duo Network Gateway hanya dengan sambungan internet.

 

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Cisco Secure Access Service Edge (SASE) dapat hubungi tim Expert Berca melalui email ke marketing@berca.co.id.