Hari ini kita merayakan HUT DKI Jakarta yang ke-496, pemerintah provinsi DKI Jakarta mengangkat tema “Jadi Karya untuk Nusantara”. Jakarta saat ini sudah mulai dipandang dikancah bisnis global dan mulai mengadopsi “Smart City”.
Apa kalian tahu apa itu Smart City?
Kota pintar (smart city) merupakan upaya-upaya inovatif yang dilakukan ekosistem kota dalam mengatasi berbagai persoalan dan meningkatkan kualitas hidup manusia dan komunitas setempat. Kota pintar (smart city) adalah sebuah konsep perkotaan yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efisiensi, kualitas hidup, dan keberlanjutan perkotaan. Konsep ini bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai aspek kehidupan kota, seperti transportasi, energi, lingkungan, infrastruktur, dan pelayanan publik melalui penggunaan teknologi.
DI DKI Jakarta teknologi digunakan untuk digitalisasi adalah dengan adanya fitur JAKI. JAKI berperan sebagai ruang interaksi bagi masyarakat dan memudahkan untuk berkolaborasi secara inklusif. Saat awal pandemik JAKI juga berperan untuk pengawasan PSBB yaitu untuk memonitoring setiap pekerja/pengunjung di lokasi pintu check in dan check out.
Selain itu pemerintah provinsi DKI Jakarta juga berusaha untuk mengurangi kemacetan dengan menambahkan moda transportasi dan dapat dicek lokasi dari transporatsi tersebut dan juga waktu sampai transportasi tersebut dengan aplikasi yang didesain.
Singapura Mengadopsi Smart City.
Sebagai contoh lain negara Singapura mengadopsi smart city. Negara kota ini mengandalkan digitalisasi dan mengembangkan jaringan transportasi umum yang efisien. Inovasi disaring melalui proyek “Vehicle-to-Everything” (V2X), mungkin salah satu sistem yang paling berteknologi maju dari jenisnya di dunia. Jika rencana pemerintah negara kota itu terwujud, pada tahun 2025, semua mobil di jalanan kota akan dapat mengemudi sendiri.
Tapi ini baru langkah pertama. Eksperimen sedang dilakukan di pulau itu untuk memungkinkan komunikasi kendaraan-ke-kendaraan dan kendaraan-ke-infrastruktur. Selain dialog mobil-ke-mobil, dialog lampu lalu lintas, misalnya, akan memberi tahu pengemudi lebih cepat, memberi tahu mereka jika ada pejalan kaki yang lewat pada saat itu, atau jika kendaraan darurat akan lewat dan jalan harus ditinggalkan. jernih.
Mengurangi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan keselamatan jalan raya akan menggabungkan potensi kecerdasan buatan dengan investasi infrastruktur berkelanjutan, membantu Singapura mengurangi jumlah kendaraan jalan raya secara signifikan.
Semakin berkembangnya teknologi, semakin banyak juga fungsi yang dapat diimplementasikan untuk smart city. Dalam bidang bisnis juga diharapkan untuk menggunakan teknologi yang memudahkan dan membantu pekerja dan manajemen dalam pekerjaannya. Jika kamu tertarik untuk teknologi yang dapat mendukung kinerja kamu, kamu dapat menghubungi tim Berca di marketing@berca.co.id