Transformasi digital dan kelestarian lingkungan kini menjadi dua keharusan utama yang harus dihadapi bisnis di seluruh dunia. Sebuah studi terbaru dari IBM menunjukkan bahwa teknologi seperti AI generatif (Gen AI) dan cloud hybrid sedang menjadi tren utama untuk mengoptimalkan praktik IT yang keberlanjutan.
Dengan tekanan dari konsumen yang semakin peduli pada lingkungan, serta regulasi dan tuntutan investor, perusahaan ditantang untuk mengurangi jejak karbon mereka sembari meningkatkan kemampuan teknologi. Dalam upaya memahami dinamika ini, IBM Institute for Business Value mensurvei 1.100 eksekutif global untuk mengeksplorasi peran teknologi dalam mengatasi tantangan keberlanjutan.
Tren Adopsi AI Generatif untuk TI Berkelanjutan
Laporan IBM menyoroti peningkatan signifikan dalam penggunaan Gen AI untuk inisiatif ramah lingkungan. Sebagai teknologi yang mampu menciptakan konten baru, Gen AI menunjukkan potensi besar dalam mengoptimalkan konsumsi energi di operasi TI.
Beberapa temuan utama dari studi tersebut:
27% organisasi telah menggunakan Gen AI dalam tahap pasca-rintisan pada tahun 2023.
Angka ini diproyeksikan meningkat menjadi 63% pada akhir 2024, dan mencapai 89% pada 2028.
57% organisasi melaporkan dampak positif yang signifikan dari AI terhadap keberlanjutan operasi IT mereka.
49% organisasi telah sepenuhnya mengadopsi AI untuk mendukung desain yang berkelanjutan.
Namun, masih ada ruang untuk perbaikan. Hanya 23% organisasi yang memasukkan penilaian keberlanjutan ke dalam tahap desain proyek IT secara mendalam. Selain itu, dari 64% organisasi yang menggunakan Gen AI, hanya sepertiga yang berhasil membuat kemajuan besar dalam mengurangi dampak lingkungan.
Kareem Yusuf, Ph.D., Senior Vice President IBM Software, menekankan bahwa keberlanjutan adalah tantangan sekaligus peluang bisnis. “Perusahaan yang ingin tetap kompetitif harus memahami risiko lingkungan, rantai pasokan, serta biaya energi mereka,” ujarnya.
Peran Cloud Hybrid dalam Keberlanjutan IT
Selain Gen AI, cloud hybrid juga menjadi solusi utama untuk mendukung keberlanjutan TI. Teknologi ini menggabungkan fleksibilitas layanan cloud publik dengan kontrol cloud privat atau lokal, memungkinkan perusahaan untuk mengurangi jejak karbon sekaligus meningkatkan efisiensi biaya.
Temuan utama terkait cloud hybrid
25% organisasi saat ini menggunakan cloud hybrid untuk meningkatkan keberlanjutan.
Dari jumlah tersebut, hampir setengahnya melaporkan dampak positif yang signifikan terhadap efisiensi energi dan keberlanjutan TI.
Lebih dari 80% organisasi dengan pendekatan keberlanjutan holistik telah menggunakan otomatisasi untuk menyesuaikan lingkungan TI mereka secara efisien.
Christina Shim, Chief Sustainability Officer IBM, menjelaskan bahwa IBM juga memanfaatkan teknologi ini dalam operasionalnya sendiri. “Kami menciptakan solusi berbasis AI dan cloud hybrid untuk membantu bisnis mengelola sumber daya alam secara lebih bijak,” jelasnya.
Masa Depan IT yang Berkelanjutan
Adopsi AI dan cloud hybrid menunjukkan pergeseran yang signifikan dalam pendekatan perusahaan terhadap keberlanjutan TI. Meskipun masih ada tantangan, laporan ini menggambarkan masa depan di mana teknologi dapat memberikan solusi strategis untuk mengelola risiko lingkungan, mengurangi limbah, dan meningkatkan efisiensi operasional.
Dalam upaya ini, kolaborasi antara sektor bisnis, teknologi, dan kebijakan publik akan menjadi kunci untuk menciptakan ekosistem IT yang lebih sadar lingkungan dan berkelanjutan.
Apakah perusahaan Anda tertarik dengan keberlanjutan, tanyakan langsung ke marketing@berca.co.id and WhatsApp.