Sedikit cerita dari kantor UiPath di Beijing China, beberapa notifikasi yang masuk di aplikasi WeChat mulai saling berdering di lingkungan kerja mereka. Notifikasi ini menjadi pengingat bagi semua karyawan untuk mulai mengisi data kesehatan secara rutin. Proses pengisian data terbilang mudah hanya membutuhkan waktu beberapa menit.
UiPath merupakan salah satu dari banyak perusahaan di seluruh wilayah APAC yang telah menjalankan perintah dari pemerintah untuk mendokumentasikan suhu tubuh karyawan setiap harinya. Pemerintah di wilayah APAC telah menyarankan perusahaan untuk mendokumentasikan suhunya setiap hari saat memasuki kantor atau bagi karyawan yang bekerja dari rumah dengan melaporkan rencana perjalanan dan gejala kesehatan kepada atasannya.
Bagi karyawan yang terlewat untuk mengisi form kesehatan, UiPath Bejing akan me-reminder karyawannya setiap satu jam sekali. Dengan melihat perkembangan coronavirus (Covid-19) saat ini menjadi kewajiban bagi setiap karyawan untuk melaporkan kesehatannya secara rutin.
Data kesehatan karyawan yang dikumpulkan dari survey harian kemudian dianalisis oleh software robot yang tidak terlihat. Robot ini di design dapat menghemat waktu dan meningkatkan prosedur screening untuk perusahaan-perusahaan di China.
Sudah tiga bulan sejak pertama kali berita tentang epidemic COVID-19 muncul dan menyebar ke 115 negara, lebih dari 126.300 suspect dan 4.633 dinyatakan meninggal dunia per tanggal 12 Maret 2020. Ekonomi global pun ikut terkena imbas, beberapa sektor bisnis menurun secara drastis mulai dari manufaktur, pariwisata hingga logistik.
International Monetary Fund (IMF) Chief Kristalina Georgieva mengatakan virus tersebut menjadi “ketidakpastian yang paling mendesak” yang dihadapi ekonomi dunia saat ini. IMF juga akan menurunkan global-growth projections karena COVID-19.
Penting untuk dicatat bahawa kita bisa lebih siap untuk mengatasi masalah kesehatan global yang terjadi saat ini dibandingkan tahun 2003 lalu, ketika epidemic Severe Acute Respiratory Syndrome coronavirus (SARS-CoV) jadi penyebab kekacauan global.
Enam belas tahun sejak SARS-CoV, langkah antisipasi segera diluncurkan untuk membantu menangkal penyebaran virus COVID-19. Langkah-langkah ini termasuk menerapkan peraturan karantina, pembatasan perjalanan dan pemeriksaan suhu tubuh di bandara, stasiun kereta api, pusat perbelanjaan dan banyak lagi di seluruh Asia.
Beberapa negara dan kota-kota mulai menutup perbatasan mereka terhadap warga negara China, termasuk Hongkong yang menghentikan layanan kereta api cepat antar kota dan daratan China, serta semua layanan kapal feri.
Teknologi juga berkembang pesat pasca SARS-CoV untuk membantu mengurangi penyebaran penyakit. Satu alat yang kini telah tersedia di dunia adalah UiPath Health Screening Bot, teknologi terbaru ini telah diluncurkan di beberapa negara APAC.
Teknologi terbaru ini menerapkan Robotic Process Automation (RPA) dalam menyelesaikan masalah bisnis dan social yang menantang. Tim UiPath menciptakan Health Screening Bot untuk melakukan pemeriksaan kesehatan perusahaan agar proses berjalan tidak terlalu membosankan. Cara kerjanya dengan mengirimkan dan mengumpulkan kuisioner melalui sebuah software sehingga dapat digunakan oleh staf HR sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Bagi perusahaan yang tidak membutuhkan penyesuaian (customization), UiPath menyediakan template untuk diimplementasikan dengan mudah. Bagi perusahaan yang memilki karyawan cukup banyak dapat menggunakan template ini untuk memudahkan pengisian.
Respons otomatis terhadap krisis kesehatan
Health Screening robot memberikan solusi yang dapat diimplementasikan di lingkungan kerja, di mana semakin banyak perusahaan yang mengizinkan karyawannya dapat bekerja dari rumah demi meminimalkan kontak langsung antar karyawan lainnya. Karena sangat penting meminimalkan kontak antar karyawan dan membantu mengurangi risiko terinfeksi.
Dalam tindakan tegas lainnya, pemerintah Singapura telah mengumumkan “informasi untuk tetap tinggal di rumah,” dan melarang warganya yang baru saja kembali dari China untuk keluar rumah selama 14 hari. Meskipun lebih aman untuk bekerja dari rumah, mendeteksi kesehatan karyawan dengan cara demikian bisa jadi tugas utama bagi HR, terlebih lagi bagi perusahaan besar.
Sebelumnya karyawan di UiPath diharapkan rutin mengisi formulir kesehatan setiap hari untuk memperbaharui status kesehatannya. Setiap karyawan dapat memeriksa inbox email, namun seringkali karyawan lupa untuk menyelesaikan survey. Sehingga HR membutuhkan waktu untuk reminder agar segera mengumpulkan survey.
Saat ini robot tersebut mulai melacak karyawan yang belum menyelesaikan survey, Bot juga akan menindaklanjuti setiap jam melalui berbagai alat komunikasi seperti Slack, WeChat dan Whatsapp. Cara ini akan memudahkan staf HR untuk memastikan lingkungan kerja yang aman.
Dengan menggunakan otomatisasi, status kesehatan seluruh karyawan dapat direkam secara sistematis. Alat canggih itu akan menginformasikan kepada pihak yang berwenang terkait suhu tubuh yang dianggap tidak memenuhi standar. Sehingga perusahaan bisa lebih cepat untuk menangani karyawan yang berpotensi terkena virus.
Disaat yang bersamaan, banyak perusahaan yang menyatakan bahwa teknologi UiPath memberikan solusi yang andal dalam melawan epidemic COVID-19. Selain itu, dalam jangka panjang perusahaan telah menemukan solusi end-to-end yang membantu mengotomatisasikan operasi manual dan dapat menghubungkan aplikasi internal dan eksternal.
Menjaga data terorganisir dengan baik
Untuk lebih memahami data dari hasil survey suhu tubuh. Health Screening Bot mengatur semua data laporannya dalam sebuah ringkasan. Nantinya, ringkasan ini dapat disajikan dalam bentuk visual seperti diagram agar lebih mudah dibaca.
Dengan menerapkan teknologi UiPath, diharapkan dapat menyederhanakan sistem kesehatan dan memungkinkan perusahaan untuk fokus pada hal yang lebih urgent, seperti memastikan kesejahteraan karyawan dan menjaga agar bisnis tetap berjalan.
sumber: UiPath.com