Hyper-converged merupakan IT framework atau infrastructure yang menggambungkan jaringan, komputasi dan penyimpanan ke dalam satu sistem dalam rangka mengurangi kompleksitas data center dan meningkatkan stabilitasnya. Selain itu teknologi ini juga menawarkan virtualisasi yang memungkinkan cloud dapat terhubung ke dalam berbagai platform.
Tujuannya adalah untuk mengurangi kompleksitas, meningkatakan skalabilitas, fleksibilitas, agility dan menawarkan pengelolaan sumber daya yang lebih mudah melalui centralized interface.
Hyper-converged infrastructure atau HCI menjanjikan lingkungan sederhana dan fleksibilitas yang tinggi. Teknologi HCI menargetkan infrastruktur Virtual Desktop atau Virtual Machine (VMs) dan beban kerja lainnya dengan persyaratan sumber daya yang dapat diprediksi.
Bagaiaman teknologi HCI dalam data protection dan disaster recovery?
Data protection bukan hanya terkait dengan sistem pada proses backup saja, namun juga memastikan bahwa data perusahaan anda tetap aman bahkan setelah melakukan pencadangan. Proses backup sendiri bertujuan untuk melindungi semua data penting perusahaan. Tujuan utamanya dari sistem backup and recovery appliance adalah untuk meminimalkan downtime sebanyak mungkin.
Implementasi disaster recovery plan yang baik dengan persyaratan yang tepat dan jelas termasuk juga untuk meminimalkan RTO dan RPO dan memastikan data retention ke higest level.
Hyper-converged infrastructure dapat secara otomatis mengalokasikan sumber daya dengan menjalankan prosedur backup yang memiliki prioritas lebih tinggi pada beban kerja dan dapat mengelola data sensitive secara terpisah.
Hyper-converged juga menawarkan metode cadangan yang modern, mencakup data deduplication, data compression, efficient load balancing, intelligent backup, dan rapid snapshots. Melalui data deduplication, satu salinan dari master data dapat diperbaharui secara mandiri jika ada perubahan data. Dengan bantuan virtual machine, para users dapat diizinkan untuk mengakses banyak file secara bersamaan.
Fungsi lainnya adalah dapat melakukan proses “self-healing”. Jika mengalami kegagalan dalam proses penyimpanan, sistem dapat secara otomatis memindahkan beban kerja ke node lain dan menghapus node tersebut untuk persiapan proses selanjutnya.
Backup appliances
Mencadangkan data ke dalam lingkungan yang terpisah dapat melindungi data dari kegagalan, baik data itu sendiri (misalnya seperti tidak sengaja terhapus) ataupun jika berada pada primary software stack. Karena jika risiko bugs hadir dalam sebuah software maka data data tidak akan dapat dibaca, rusak dan tidak dapat diakses. Kumpulan dari software dan hardware yang terpisah dapat mengurangi masalah tersebut.
Tetapi use case yang paling umum untuk backup adalah kemampuan untuk mengembalikan item, seperti file, email atau virtual disks atau VMs. Proses ini dapat melindungi dari ketidaksengajaan penghapusan, human errors atau adanya tindak kejahatan.
Mengembalikan proses pencadangan memerlukan infrastruktur yang ada untuk mengembalikan data. Dalam beberapa kegagalan, infrastruktur yang tersedia tidak mampu untuk melakukan data recovery. Dalam kasus tersebut, seluruh dataset dapat dipulihkan, perusahaan membutuhkan infrastrktur yang tersedia.
Kesimpulan
Saat ini data protection adalah kunci utama karena ada banyak ancaman dan ketidakpastian di dunia IT. Hal terbaik adalah memiliki disaster recovery plan dan sistem backup dalam perusahaan, sehingga Anda tidak perlu lagi khawatir dengan keamanan asset penting perusahaan.
Berca Hardayaperkasa sebagai partner resmi dari Nutanix dan Veeam menawarkan implementasi keamanan data yang terintegrasi dengan cloud data dan memberikan proses backup data yang efisien. Menggunakan hyper-converged infrastructure dapat memastikan integritas data menjadi lebih baik melalui metode backups dan recovery yang cerdas dan efisien.