Berca Hardayaperkasa bersama Dell Technologies bekerjasama dalam melakukan Berca Webinar dengan tema “Futuremaking the Industry in The New Normal Era” Selasa (21/07).
Webinar ini sebagai bentuk kontribusi Berca kepada para customers dan partner untuk bisa memahami bagaimana melewati perjalanan New Normal melalui kerangka kerja Edge Computing, memaksimalkan OEE dengan Internet of Things dan bagaimana teknologi dari Artificial Intelligence dapat menudukung business continuity selama new normal ini.
Jika mengingat masa transisi new normal, banyak perusahaan yang mulai bangkit dari keterpurukan bisnisnya akibat pandemic COVID-19. Adanya proses business continuity dalam membantu perusahaan adalah untuk me-recovery terhadap fungsi-fungsi perusahaan sehingga menjamin kontinuitas layanan operasi yang penting.
Saat ini tidak ada waktu bagi perusahaan untuk mengulur terlaksananya disaster recovery dan business continuity plan. Tidak hanya hadirnya pandemic, ancaman lainnya seperti cyber security yang terus menerus berubah menjadi alasan utama mengapa perusahaan wajib mengadopsi business continuity.
Dalam banyak kasus, perusahaan harus menganalisis biaya downtime yang tepat pada investasi dalam pemulihan bencana dan strategi kesinambungan bisnis. Memang ini jadi biaya yang sulit untuk dianalisa, sampai perusahaan bisa mengidentifikasi adanya biaya pelanggaran atau physical shutdown akibat bencana alam.
Teknologi yang muncul bersamaan dengan meningkatnya adopsi business continuity plan adalah Artificial Intelligence (AI). Perusahaan mengumpulkan data dalam jumlah besar, data yang terkumpul tersebut akan didukung oleh AI untuk proses pemulihan (recovery) yang lebih cepat dan lebih lengkap.
Berikut beberapa tahap pemulihan bencana dan proses kelangsungan bisnis yang didukung oleh kecanggihan teknologi AI:
Pengembangan Strategi: Penggunaan teknologi AI dalam business continuity plan dimulai pada tahap awal. Pembentukan dasar aktivitas pada keadaan normal untuk membantu penetapan standar. Melalui teknologi AI, keadaan di luar normal dapat segera terdeteksi, baik dalam satu insiden atau ketika keadaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Eksekusi Business continutiy: Teknologi AI juga dapat memainkan peran penting ketika terjadi bencana, baik untuk mengisolasi ancaman yang terdeteksi atau mengautomatiskan fitur keamanan tertentu dimana para karyawan terkena dampak besar terhadap bencana alam. Ketika terjadi kegagalan keamanan, AI dapat digunakan untuk mengidentifikasi sistem yang tidak dapat diakses dan mengambil langkah spesifik.
AI juga dapat dilakukan untuk memulihkan data atau sistem jika terjadi pelanggaran. Dalam banyak situasi, AI akan mendeteksi potensi terjadinya pelanggaran atau anomali jauh sebelum manusia yang mengindetifikasinya. AI juga dapat memulai proses pemulihan secara otomatis.
Perbaikan yang sedang berlangsung: Seiring dengan implementasi business continuity, teknologi AI dapat memberikan pilihan alternative sistem, personel dan potensi ancaman berdasarkan data yang dikumpulkan. Misalnya, AI dapat mendeteksi kerentanan dalam proses pencadangan data dan memberikan rekomendasi pendekatan baru atau perlindungan tambahan. Ketika solusi baru diperkenalkan ke IT environments, AI dapat membantu memecahkan tantangan keamanan untuk menjaga business continuity saat ini.
Teknologi menawarkan peluang perubahan di banyak bidang bisnis dimana perusahaan melihat business continuity tidak terlepas dari dukungan teknologi modern. Untuk informasi tentang bagaimana Anda dapat menerapkan solusi AI dan IoT ke dalam strategi bisnis Anda, hubungi kami di sini.