Berca Hardayaperkasa bersama Hewlett Packard Enterprise (HPE) bekerjasama dalam melakukan Berca Live Webinar dengan tema “Your As-A-Service Building Block for Digital Transformation” Rabu (29/07).
Webinar ini sebagai bentuk kontribusi Berca kepada para customers dan partner untuk mewujudkan percepatan digital transformation, pembaharuan infrastruktur pendukung dan aplikasi yang lebih modern.
Webinar yang diikuti oleh audience dari berbagai latar belakang industri ini diisi oleh IT expert, yaitu Nguyen Quyet Thang (Principal Solution Architect for HPE in Asia Pacific), Adesh Gupta (Regional Drector, Global Account Sales Intel Technology Asia Pte Ltd) dan Toar Charles Tilaar (Hewlett Pachard Enterprise Finance Indonesia). Selain itu juga diisi oleh beberapa sesi salah satunya adalah interactive fun quiz.
Tidak bisa dipungkiri kehadiran customer experience menjadi tantangan nyata yang harus dihadapi banyak bisnis saat ini. Era transformasi digital memberikan peluang besar bagi perusahaan dalam mencapai keberhasilan atau kegagalan dalam melakukan perubahan. Proses engaging customer di era digital pun mengalami perbedaan, semua kini bergantung pada digital customer experience yang bisa perusahaan tawarkan. Maka tidak heran jika perusahaan di dunia telah menghabiskan total biaya transformasi melebihi $1 triliun di tahun 2020.
Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian utama bagi para pembisnis adalah gap di era digital semakin melebar terlebih lagi hadirnya konsep remote workforces, virtual engagement, dan proses lainnya yang serba “online”. Dimana hal tersebut lah yang dapat membentuk interaksi secara digital. Kemudian akan timbul pertanyaan, Apakah dengan ketersediaan infrastruktur yang ada saat ini mampu mengurangi atau menghilangkan gap tadi? atau malah justru menambah beban dan meningkatkan kompleksitas dalam melakukan penyebaran teknologi cloud?
Satu hal yang perlu diingat, teknologi cloud hanya menjadi saran bukanlah jawaban utama.
Alangkah baiknya perusahaan dapat mengikuti pengalaman project cloud yang independen. Sehingga perusahaan diminta untuk terus melakukan eveluasi rencana cloud dan mengadopsi model hybrid cloud sebagai strategi inovasi.
Karena transformasi digital ini mencakup modernisasi aplikasi dan seluruh infrastruktur yang mendukungnya. Termasuk juga metodelogi baru dalam mengekstrak nilao dari banyaknya data yang tersedia. Seperti pada memory analytics, pemrosesan data dari Iternet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI). Dimana teknologi tersebut mampu menyatukan data baru dengan computing workloads yang masuk dalam ketegori high-performance dan existing business-critical.