Robotic Process Automation atau yang biasa kita kenal dengan RPA, bukan hanya konsep masa depan yang dibuat tanpa tujuan. Para digital leaders mengadopsi RPA untuk merampingkan dan menghilangkan ketidakefisienan proses operasi. Seperti menggabungkan RPA, manajemen proses bisnis dan Artificial Intelligence (AI), dimana tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan pengalaman para customers.
RPA sendiri dapat diartikan sebagai perangkat lunak dalam sistem computer yang bertujuan untuk melakukan tugas-tugas dasar manusia. Misalnya, mengisi pembagian kerja, memproses invoice dan melakukan proses audit.
Tidak sedikit artikel yang membahas tentang manfaat yang didapat ketika suskes mengimplementasi RPA. Tapi belum banyak yang menjelaskan apa saja benefit yang didapat ketika mengimplementasi RPA dan tantangan apa saja yang akan dihadapi perusahaan.
Walaupun akan timbul banyak pertanyaan, RPA sendiri dapat menjadi transisi yang mengintegrasikan antara penghematan waktu dan biaya dengan informasi, persiapan, dan control yang tepat.
Faktanya
Perusahaan yang memiliki repetitive tasks dan frekuensi tinggi mengharapkan adanya penghematan biaya sekitar 50-70% dengan RPA. Namun, proses bisnis saat ini sudah diprediksi akan kehilangan 50% dari peluang otomatisasi. Artinya akan ada peluang yang besar dengan penggunaan RPA terutama ketika memilih proses yang tepat untuk diotomatisasi.
Para peneliti di Hadoop memperkirakan potensi penghematan yang dilakukan perusahaan dengan RPA pada tahun 2025 antara $5 T hingga $7. Namun, untuk mengidentifikasi proses mana yang lebih efisien setelah implementasi RPA, perusahaan biasanya perlu menginvetasikan untuk layanan konsultasi sekitar $100.000.
ROI dari penerapan RPA sangat bervariasi, sekitar 30% hingga 200% tergantung pada seberapa efektif RPA yang diimplementasikan dalam sebuah proses.
41% perusahaan tidak akan beralih ke RPA karena kurangnya kejelasan proses bisnis (sumber “state of Automation 2017” Sample: Enterprise Bayers=400)
Robots, Process, Automation, Data, dan Anda
Banyak pertanyaan yang akan timbul sebelum implementasi RPA, seperti:
- Apakah RPA difokuskan pada otmatisasi proses-proses yang sederhana dan terstruktur? Atau lebih kompleks misalnya mengintegrasikan bot dengan tenaga manusia?
- Bagaimana Anda dapat mengidentifikasi tingginya peluang ROI untuk otomatisasi?
- Apakah Anda yakin ini adalah pilihan yang tepat?
- Bagaimana perusahaan mendapatkan peluang untuk proses otomatisasi dengan baik?
- Apakah perusahaan masih melakukan studi waktu dan gerak?
Implementasikan RPA dengan baik tentunya menjadi proses yang cukup sulit. Tapi, ketika sebuah bisnis menghasilkan volume data yang besar dan perusahaan tidak menggunakannya secara efektif untuk meningkatkan produktivitas sudah pasti perusahaan akan sulit memahami bagaimana bisnis akan beroperasi. Manual process assessment menjadi pendekatan umum untuk menilai proses pra-RPA.
Process Intelligence.
Secara gambaran umum sebagian perusahaan mungkin sudah paham benefit dari business intelligence solution, tapi tidak sedikit juga perusahaan yang berusaha untuk memahami intelligence solution process secara mendalam.
Business Intelligence digunakan untuk mentransformasikan data mentah yang selanjutnya diolah menjadi informasi yang berguna dengan tujuan analisis bisnis. Teknologi ini digunakan untuk memproses data yang tidak terstruktur dalam jumlah besar untuk membantu mengidentifikasi, mengembangkan dan membuat strategi bisnis yang baru.
Sementara itu, proses data mining dan BPM (Business Process Management) dapat membantu beberapa area dari process intelligence, keduanya tidak memiliki kemampuan untuk memberikan valuable insight ke dalam business process yang kompleks seperti yang sering kita lihat di perusahaan modern saat ini.
Process intelligence harus dimiliki oleh perusahaan mana pun yang bertujuan untuk menigkatkan hasil bisnis.
Together, Process Intelligence and Robotic Process Automation can…
- Mengidentifikasi proses yang sesuai untuk implementasi RPA selama dalam fase persiapan
- Memantau dan mengendalikan proses bisnis end-to-end dan menyediakan cara yang efektif untuk mengelola dan mengendalikan berbagai sistem back-end
- Mengurangi jumlah kegagalan dan ketidakefisienan dalam operasi, juga memastikan hasil yang tepat sesuai dengan prediksi dari AI
- Memberikan pemantauan dan analisis kinerja RPA, mempromosikan peningkatan RPA yang berkelanjutan di fase pasca implementasi
Solusi yang out of the box dari process intelligence menjadi skill penting yang diperlukan untuk keberhasilan transformasi digital perusahaan Anda.
RPA dan process intelligence digunakan perusahaan untuk…
Discover and Benchmark Automation Potential
- Dapat diintegrasikan ke dalam sistem yang tersedia (SAP, Oracle, custom, dll) untuk mengidentifikasi potensi automation.
- Membangun business cases berdasarkan real data
- Mengupayakan prioritas berdasarkan ROI tertinggi
Memonitor dan Mengukur Aktivitas
- Memantau hybrid, digital dan human, tenaga kerja untuk memastikan tingkat kesuksesan dan mengatasi potential issue.
- Membandingkan sebelum dan sesudah proses deployment unuk mengukur dan menghitung pencapaian ROI
- Mengidentifikasi peluang terbaru untuk mengubah dan menyesuaikan proses deployment dan memastikan proses berkelanjutan.
Implementasi RPA menjadi sangat bermanfaat bagi perusahaan, tetapi juga membawa dampak risiko yang cukup signifikan. Perusahaan saat ini mulai beralih dari metode lama yang dirasa tidak akurat dan tidak efisien ke teknologi yang lebih modern. Menggunakan advanced process intelligence technology dapat meminimalisir risiko dan memastikan RPA berhasil diimplementasikan ke dalam proses bisnis perusahaan.