penulis: Kodrat Wahyudi
Kolaborasi antara komputasi medis dan manusia semakin membuat takjub di setiap tahunnya. Teknologi yang dibekali dengan fitur canggih akan memudahkan tenaga medis dalam menentukan atau menyembuhkan pasien dengan hasil akurat dan waktu yang tepat. Berikut ada 7 teknologi medis di abad 21
Neuromodulasi
Saat ini, penderita sleep apnea dapat dibantu oleh mesin CPAP untuk tidur dan bernapas dengan benar. Tetapi hadirnya teknologi neuromodulasi akan menjadi perubahan yang lebih baik bagi banyak orang. Teknologi neuromodulasi dibekali fitur dalam bentuk implan yang dapat memantau dan menstimulasi saluran udara agar tetap terbuka dan memberikan kenyamanan tidur malam bagi penderita.
Sensor otak nirkabel
Digunakan untuk mendeteksi perubahan secara halus pada pola kelistrikan otak. Sensor baru ini dapat membantu mendiagnosis serta melacak perkembangan penyakit seperti demensia, Alzheimer, trauma otak, dan Parkinson.
Penggunaan drone
Pada 2016 dunia mulai menggunakan drone untuk membawa obat ke daerah terpencil Rwanda. Ini akan menjadi solusi baru dan akan memudahkan petugas medis untuk menjangkau pasien di daerah terpencil.
Terapi gen untuk penyakit retina bawaan
Disetujui oleh FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat). Terapi gen yang dibuat oleh Spark Therapeutics menggunakan voretigene neparvovec dengan nama jual luxturna. Penyakit distrofi retina yang diakibatkan oleh mutasi gen RPE65 dapat dilakukan dengan terpai luxturna yang merupakan satu-satunya terapi gen yang bisa memperbaiki mutasi genetik yang diwariskan.
Pankreas buatan
Di AS, pasien yang hidup dengan diabetes tipe I memiliki secercah harapan dalam bentuk organ buatan baru yang merupakan alat pemantau gula darah dan pengantar insulin yang ditanamkan. Nantinya, perangkat ini juga akan tersedia untuk 28 juta orang lainnya di AS yang menderita diabetes tipe II (onset dewasa), dan lebih dari 200 juta penderita diabetes di seluruh dunia.
Pemantauan pasien yang digerakkan oleh AI
Saat ini Google Ai sudah bisa mendeteksi kanker payudara melalui hasil rontgen dari sekitar 29.000 wanita. Di masa yang akan datang teknologi AI ini diprediksi semakin canggih dan dibekali data yang lebih lengkap. Sehingga kemungkinan besar ilu kedokteran radiologi akan dikuasi mesin di masa depan.
Ahli Bedah RPA
Robot bedah Mako Stryker adalah salah satu generasi baru teknologi medis yang menggunakan Artificial Intelligence dan machine learning untuk meningkatkan kemampuan penyedia medis dalam membantu lebih banyak pasien secara lebih efisien. Ini bukan berarti profesi ahli bedah sudah semakin jarang, namun, karena hubungan manusia dan mesin akan selalu dibutuhkan untuk pengawasan, kolaborasi, dan robot training.
Penutup
Berca Hardayaperkasa juga menjadi partner resmi dari puluhan perusahaan IT terkemuka di Indonesia maupun global seperti, HPE Indonesia, HPI Indonesia, Dell EMC Indonesia, Huawei Indonesia, Lenovo Indonesia, VMWare Indonesia, Veritas Indonesia, Cisco Indonesia, Veaam Indonesia, JDE Indonesia, Hitachi Data System Indonesia, Hitachi Vantara Indonesia, HDS Indonesia, NetApp Indonesia, Oracle Indonesia, Keysight Indonesia, Datacard Indonesia, AWS Indonesia, Fortinet Indonesia, Nutanix Indonesia dan Sophos Indonesia.