Bagaimana Masa Depan 5G, AI, IoT dan Hubungannya?

 

 

Sebuah pengantar singkat masa depan tentang 5G, AI, dan IoT – serta keterkaitannya.

 

5G dianggap lebih dari sekedar internet cepat…

Dalam revolusi teknologi, teknologi 5G sangat mungkin untuk memudahkan rutinitas manusia, seperti mobil yang dapat mengemudi sendiri, layanan kesehatan yang dapat diakses dari jarak jauh, robot yang melakukan tugas penting dalam industri, dll.

 

Generasi pertama atau dikenal dengan 1G, awal penggunaan telepon seluler dan menandakan akhir 90-an dan awal 2000-an. Kemudian datanglah 2G, hal yang paling menonjol adalah konsolidasi SMS. 3G menyusul generasi sebelumnya. Lalu generasi selanjutnya adalah pada akses internet, yang dikonsolidasikan oleh 4G dengan menawarkan internet lebih cepat.

 

 

Selanjutnya adalah teknologi 5G. Meskipun mirip dengan 4G yang membutuhkan antena untuk memancarkan gelombang elektromagnetik, implementasi 5G dibangun dengan banyak struktur penunjang untuk menangani gelombang tersebut. Karenanya, keberadaan 5G mempengaruhi infrastruktur kota.

 

Namun apa pembeda yang paling signifikan antara teknologi 5G dengan teknologi generasi sebelumnya? Sangat penting untuk menetapkan perbedaan utama 5G terkait generasi internet lainnya:

 

  • Ultra speed: diperkirakan mampu menjelajah dan mengunduh mulai dari 10 hingga 20 kali lebih cepat dari yang kita ketahui saat ini.
  • Low latency: Saat ini, delay bisa terjadi hingga 50 ms; dengan 5G angka ini turun menjadi 1 millisecond. Aspek ini dirasa paling kritis, untuk kendaraan otonom dalam waktu dekat.

 

 

Lebih jauh mengenai Artificial intelligence (AI)

AI diciptakan pada tahun 1956, tetapi mulai populer saat ini berkat peningkatan volume data yang ada, algoritma canggih, serta peningkatan daya komputasi dan penyimpanan. AI hadir dalam mesin atau perangkat yang mereproduksi fungsi pikiran manusia dalam berbagai aktivitas. Tugas ini dioperasikan melalui machine learning, NLP, deep learning, pengenalan pola, dan analisis sentimen.

 

AI, menjadi bagian terbesar dari Machine Learning, Computer Vision atau Natural Language Processing, sudah hadir di zaman ini, melalui digital assitants, Siri, misalnya; dalam e-commerce saat menggunakan chatbot untuk melakukan layanan pelanggan. Setiap kali ada teknologi dengan kapasitas untuk membuat keputusan secara mandiri, pasti AI memiliki peran penting. Namun, ada lebih banyak potensi dalam hubungan antara AI dan aktivitas kita saat ini. Dan di sinilah Internet of Things (atau IoT) masuk ke dalam ranah ini.

 

Lebih jauh mengenai IoT

Konsep Internet of Things (IoT), mengacu pada koneksi berbagai objek ke internet, selain yang sudah biasa kita gunakan, seperti smartphone, tablet, dan komputer. Objek ini, dikombinasikan dengan sistem otomatis, sehingga dapat membantu mengumpulkan informasi secara real-time, menganalisisnya, dan membuat respons sesuai kebutuhan.

 

Ide IoT adalah membuat segala sesuatunya lebih pintar dan lebih terhubung. IoT mengacu pada sekumpulan perangkat yang secara alami tidak digital tetapi dapat mengumpulkan informasi, mengirim, menindaklanjutinya.

 

IoT nampak di perangkat pintar yang kita pakai setiap hari, seperti jam tangan yang mengukur kebiasaan pengguna; di dalam ruangan melalui perangkat yang mampu melakukan beberapa tugas, seperti peralatan yang diaktifkan dengan suara atau lemari es dengan alat manajemen makanan.

 

 

Dengan teknologi, pengguna dapat mengontrol lalu lintas mobil, memungkinkan implantasi jumlah kendaraan dalam perjalanan dan membuat konfigurasi lampu lalu lintas baru. Akhirnya, IoT hadir di industri, mengotomatiskan beberapa fitur, meningkatkan rantai pasokan menggunakan robot, dan mengurangi kesalahan yang terjadi.

 

Secara singkat, format konsep dengan tiga pilar:

  1. 5G: jaringan cepat yang membantu aplikasi bekerja.
  2. Big data: volume data yang besar untuk diproses.
  3. Artificial intelligence: algoritma di balik perangkat pintar.

 

Apa hubungan antara AI, 5G, dan IoT?

 

Jika digabungkan AI, 5G & IoT teknologi ini akan menciptakan peluang besar bagi pengguna dan bisnis. Dengan adopsi 5G, pengguna akan mengonsumsi rata-rata tiga kali lebih banyak data daripada pengguna 4G. Artinya, lebih banyak informasi yang akan tersedia untuk publik. Ini akan menjadi solusi lengkap untuk menggunakan teknologi yang meningkatkan pemahaman konsumen terhadap AI, Big data, dan IoT AI. Tidak hanya itu teknologi tersebut memungkinkan Anda untuk memprediksi bagaimana customers melakukan aktivitas koneksi, serta pada waktu apa mereka menghasilkan traffic terbanyak.

 

Melalui machine learning, jaringan 5G akan menyesuaikan parameter, konfigurasi, dan kapasitas secara otomatis, memiliki manfaat yang jelas dari algoritma dan fitur kecerdasan buatan. AI, lebih tepatnya Machine Learning, dan IoT adalah bagian dari dunia tempat kita tinggal. 5G akan memberi lebih banyak kekuatan untuk cloud computing dan AI, serta menciptakan kemungkinan bisnis baru, menghubungkan orang-orang di berbagai tempat di seluruh dunia seolah-olah mereka bertatap muka, tanpa penundaan dalam komunikasi. Demikian pula, IoT membutuhkan AI untuk menganalisis data yang dikumpulkan tanpa manusia melakukan pemrosesan. Sehingga hal ini akan memberikan hasil yang langsung dan otomatis.

 

 


 

Penutup

 

Berca Hardayaperkasa juga menjadi partner resmi dari puluhan perusahaan IT terkemuka di Indonesia maupun dunia seperti, HPE Indonesia, HPI Indonesia, Dell EMC Indonesia, Huawei Indonesia, Lenovo Indonesia, VMWare Indonesia, Veritas Indonesia, Cisco Indonesia, Veaam Indonesia, Hitachi Data System Indonesia, Hitachi Vantara Indonesia, HDS Indonesia, NetApp Indonesia, Oracle Indonesia, Keysight Indonesia, Datacard Indonesia, AWS Indonesia, Fortinet Indonesia, Nutanix Indonesia dan Sophos Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi di sini.