Kapan Waktu yang Tepat Implementasi Quantum Computing?

 

 

Perkembangan teknologi informasi dan komputasi telah mengantarkan manusia memasuki komputasi kuantum (Quantum Computing). Teknologi ini menjadi fenomena dalam penggunaan kuantum seperti superposisi dan entanglement (saling keterikatan) untuk melakukan komputasi.

 

Komputer yang melakukan komputasi kuantum dikenal sebagai komputer kuantum. Komputer kuantum diyakini dapat memecahkan masalah komputasi tertentu, seperti faktorisasi integer (yang mendasari enkripsi RSA), jauh lebih cepat daripada komputer klasik. Studi tentang komputasi kuantum adalah subbidang ilmu informasi kuantum.

 

 

Perusahaan besar saat ini (IBM, Google, Microsoft) berlomba untuk membangun komputer kuantum dengan fungsi yang optimal. Teknologi kuantum mendapatkan begitu banyak perhatian dalam beberapa tahun terakhir, meskipun komputer kuantum berasal dari awal 1980-an. Melalui penjelasn dalam artikel ini, kita akan lihat mengapa saat ini jadi waktu terbaik untuk terjun dan memulai perjalanan kuantum kita.

 

Kondisi saat inilah yang mendorong Teknologi kuantum bukan lagi jadi teknologi baru. Sejak tahun 1980, teknologi ini telah berkembang pesat. Hari ini, programmer dapat menggunakan Python untuk memprogram komputer kuantum.

 

Pada 2017, IBM merilis library Python Qiskit (Quantum Information Science Kit). Library ini memungkinkan kita untuk menulis kode Python yang dapat dijalankan di salah satu mesin IBM di cloud. Ini berarti kita dapat menerapkan banyak algoritme kuantum populer, seperti Shor dan Grover, untuk aplikasi kehidupan nyata dan mengujinya di simulator yang juga disediakan oleh Qiskit. Selain ditambahkan bahasa pemrograman, ada banyak cara untuk mengembangkan simulator sirkuit kuantum sehingga memungkinkan kita membangun lingkungan tanpa perlu menulis kode apa pun.

 

Semakin banyaknya komunitas Pendukung

Pengembangan library bahasa pemrograman dan lingkungan simulator dapat memudahkan proses user untuk masuk ke area ini. Selain itu, kemajuan ini telah mendorong keingintahuan banyak siswa sekolah menengah dan sarjana untuk mencoba teknologi komputer kuantum dan mengembangkan basis pengetahuan mereka. Mereka membentuk komunitas di berbagai platform.

 

Komunitas ini tidak hanya untuk pelajar di sekolah dan universitas. Misalnya, Qiskit memiliki Slack workspace  tersendiri yang merekrut orang-orang dari tim developer, profesor, dan peneliti di lapangan, hingga orang-orang yang ingin tahu dari segala usia dan latar belakang. Slack workspace ini sangat aktif dan mendukung para pemula.

 

Jauh dari Slack, ada banyak grup Facebook yang membagikan makalah penelitian terbaru di lapangan dan webinar mendatang dari seluruh dunia. Penulis makalah teknis seringkali menyambut baik pertanyaan dan komentar dari pembaca dan dengan senang hati membantu sebisa mereka.

 

Semakin banyaknya sumber daya yang tersedia

Karena perhatian yang semakin meningkat dari orang-orang dari segala usia dan latar belakang, banyak materi telah dikembangkan untuk menyederhanakan konsep yang kompleks dan menyampaikannya dengan cara yang mudah dipahami.

 

Sebagian besar sumber daya ini tersedia secara gratis dan dapat diakses dari mana saja.  Sekitar Agustus 2020, IBM menawarkan sekolah musim panas virtual selama dua minggu yang mencakup segala hal mulai dari dasar-dasar komputasi kuantum hingga aplikasinya di bidang kimia.

 

Rekaman sekolah musim panas ini sekarang tersedia untuk semua orang secara online. IBM bukan satu-satunya sumber materi pembelajaran komputasi kuantum. Sumber-sumber pengetahuan mengenai ini dapat ditemukan di banyak kursus seperti di edX, Coursera, dan FutureLearn yang dapat diaudit secara gratis dan belajar banyak tentang dasar-dasar dan bahkan topik lanjutan dalam komputasi kuantum.

 

Kebutuhan di masa mendatang

Komputasi kuantum adalah bidang yang berkembang pesat, dengan setiap orang mencoba membangun perangkat keras yang sempurna, menemukan aplikasi baru untuk algoritma terkini, atau bahkan mengembangkan algoritma baru.

 

Banyak lembaga pemerintah dan industri telah menyisihkan dana yang cukup besar untuk mengembangkan teknologi kuantum. The Quantum Daily (TQD) memperkirakan pasar saat ini untuk komputasi kuantum sekitar $ 235 juta. Jumlah ini diperkirakan akan tumbuh secara substansial menjadi $ 6,25 miliar pada tahun 2025.

 

Pada tahun 2019, MIT menerbitkan sebuah artikel berjudul “Q&A: The talent shortage in quantum computing” yang membahas berbagai tantangan yang dihadapi di lapangan saat ini. Setelah itu, mereka mengembangkan MIT xPRO, sebuah grup yang membahas bahwa siswa bukanlah satu-satunya orang yang tertarik untuk mempelajari berbagai aspek informasi kuantum.

 

Sebagai bagian dari perkembangan teknologi informasi dan komputasi, teknologi kuantum sekarang berada dalam fase emasnya (belum cukup di awal, namun belum sepenuhnya berkembang). Saat hal ini berpindah dari teori ke praktik, membuka begitu banyak pekerjaan dan peluang bagi mereka yang tertarik dengan teknologi kuantum.

 


 

Penutup

Berca Hardayaperkasa juga menjadi partner resmi dari puluhan perusahaan IT terkemuka di Indonesia maupun dunia seperti, HPE Indonesia, HPI Indonesia, Dell EMC Indonesia, Huawei Indonesia, Lenovo Indonesia, VMWare Indonesia, Veritas Indonesia, Cisco Indonesia, Veaam Indonesia, Hitachi Data System Indonesia, Hitachi Vantara Indonesia, HDS Indonesia, NetApp Indonesia, Oracle Indonesia, Keysight Indonesia, Datacard Indonesia, AWS Indonesia, Fortinet Indonesia, Nutanix Indonesia dan Sophos Indonesia.