Inilah Mandatory Skill yang Mampu Menopang Application Delivery pada tahun 2021

 

Di tahun 2020, semua organisasi sudah mempelajari bagaimana pentingnya beradaptasi dengan berbagai gangguan. Ketika COVID-19 menghentikan rantai pasok dan negara-negara di seluruh dunia secara bertahap masuk dan keluar dari berbagai prosedur lockdown, organisasi perlu dengan cepat beradaptasi.

 

Untuk memenuhi tantangan dunia saat ini, organisasi harus meningkatkan ketahanan dan keberlanjutan platform dan arsitektur aplikasi mereka untuk terus berkembang guna memenuhi kebutuhan bisnis. Application leaders harus fokus dalam mengoptimalkan dan menyempurnakan application delivery agar lebih efektif, dan efisien.

 

Mengoptimalkan application delivery selalu mengenai evolusi yang berkelanjutan. Tetapi untuk mengimplementasikan transformasi digital dan memodernisasi aplikasi yang ada dan berinovasi, penting memiliki keterampilan dalam distributed architecture, pola integrasi, dan teknologi platform cloud.

 

Di tahun mendatang, application leaders harus fokus dalam mengoptimalkan dan menyempurnakan application delivery agar dapat repeatable, efektif, dan efisien. Kuncinya adalah bagaiamana menerapkan pembelajaran berkelanjutan, dengan fokus pada:

 

  • Strong agile architecture: Apakah organisasi Anda memiliki keterampilan untuk melakukan application delivery component seperti aplikasi individual, API dan service lainnya secara independen dan menggunakan teknologi yang optimal?
  • DevOps: Dapatkah team profesional teknis aplikasi Anda mengimplementasikan operation and effective tool dalam mendukung integrasi berkelanjutan dan pengiriman berkelanjutan?
  • Keterampilan cloud-native: Apakah tim Anda dapat merancang, mengintegrasikan, dan mengoperasikan aplikasi yang siap untuk diterapkan dan dioperasikan di lingkungan cloud?

 

Adaptasi dan modernisasi arsitektur aplikasi

 

Mengubah kebutuhan pengguna, ekspektasi pelanggan, model bisnis, proses dan persyaratan application delivery merupakan tantangan intrinsik dalam menjalankan bisnis. Namun pandemi COVID-19 secara signifikan mempercepat kebutuhan akan perubahan.

 

Application developers dan delivery team dengan keterampilan dan teknologi yang sesuai telah mampu meningkatkan, beradaptasi, dan mendukung organisasi mereka untuk menghadapi tantangan signifikan tersebut dan mengatasi problem. Sebaliknya, kurangnya keterampilan dapat menghambat para application delivery expert untuk melakukan transisi yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan bisnis, mempercepat delivery, mengoptimalkan biaya, dan menskalakan aplikasi untuk memenuhi persyaratan secara cepat.

 

Menempatkan keterampilan sebagai prioritas

 

Dengan keterampilan yang bersifat agile architecture, untuk DevOps, dan cloud-native, organisasi harus memprioritaskan keterampilan berdasarkan kebutuhan bisnis dan aplikasi yang sebenarnya. Untuk menentukan keterampilan tambahan yang dibutuhkan berdasarkan dampak nyata terhadap bisnis Anda, silahkan ajukan pertanyaan berikut:

 

  • Inikah keterampilan penting yang dibutuhkan oleh tim saya?
  • Apakah keahlian ini adalah keahlian yang saat ini kurang kami miliki di tim saya atau di dalam organisasi saya?
  • Bagaimana saya akan menerapkan keterampilan ini dalam peran saya saat ini?
  • Apakah keterampilan ini memungkinkan saya untuk memperluas peran saya dalam produk yang saya kerjakan?
  • Apakah keterampilan ini diperlukan untuk upaya modernisasi / inovasi masa depan yang telah disetujui dan sedang berlangsung di organisasi saya?
  • Carilah jawaban “ya” secara yakin dan jelas untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut. Hindari keterampilan yang tidak pasti.

 

Dapatkan pengalaman dan pengetahuan

 

Keterampilan belajar yang berhasil artinya dapat menyeimbangkan pengetahuan dan pengalaman. Jika Anda hanya mendapatkan pengetahuan bisa jadi berbahaya karena Anda tahu bagaimana melakukan sesuatu tanpa pengalaman. Begitu juga jika Anda hanya mencoba mempelajari suatu keterampilan hanya melalui pengalaman tanpa pengetahuan maka akan berbahaya.

 

Semua akan bergantung pada keterampilan dan gaya belajar individu. Tersedia begitu banyak kegiatan belajar, seperti tutorial, kursus online, bootcamp, konferensi, referensi POC, klub buku, dan juga kelompok belajar. Carilah peluang-peluang itu dalam organisasi Anda.

 

Namun, selalu utamakan kegiatan yang memberikan pengalaman praktis dan memungkinkan Anda memperoleh pengetahuan dan pengalaman. Beberapa contoh termasuk:

  • Komunitas praktik
  • POC / prototipe
  • Belajar pemrograman, desain, arsitektur
  • Rotasi / pembagian tim

 

Jenis aktivitas ini cenderung memberikan banyak manfaat bagi application architecture dan intergations professional. Aktivitas tersebut memungkinkan Anda untuk fokus pada masalah dunia secara nyata; semuanya terintegrasi ke dalam alur kerja normal Anda sehingga Anda tidak perlu meluangkan waktu belajar secara berlebihan; dan hasilnya sering digunakan dalam aplikasi produksi.

 

Budaya belajar berkesinambungan

 

Organisasi yang paling sukses mendorong dan mendukung budaya pembelajaran berkelanjutan dan memberi para profesional waktu dan peluang untuk mempelajari keterampilan baru. Budaya pembelajaran berkelanjutan adalah budaya di mana banyak kegiatan tersedia bagi individu untuk meningkatkan keterampilan mereka. Profesional arsitektur aplikasi dan integrasi berkontribusi pada budaya ini dengan berpartisipasi dalam aktivitas yang tersedia dan mengambil inisiatif untuk membuat, memulai, atau mendorong aktivitas.

 

Untuk mengatasi hambatan apa pun dalam membenarkan waktu dan upaya untuk mempelajari keterampilan baru, tentukan hasil yang berharga dan terukur dari aktivitas belajar Anda. Dedikasikan waktu untuk mengembangkan soft skill (misalnya, manajemen waktu dan meningkatkan pengalaman) serta keterampilan teknis.

 

 


 

Penutup

Berca Hardayaperkasa juga menjadi partner resmi dari puluhan perusahaan IT terkemuka di Indonesia maupun dunia seperti, HPE Indonesia, HPI Indonesia, Dell EMC Indonesia, Huawei Indonesia, Lenovo Indonesia, VMWare Indonesia, Veritas Indonesia, Cisco Indonesia, Veaam Indonesia, Hitachi Data System Indonesia, Hitachi Vantara Indonesia, HDS Indonesia, NetApp Indonesia, Oracle Indonesia, Keysight Indonesia, Datacard Indonesia, AWS Indonesia, Fortinet Indonesia, Nutanix Indonesia dan Sophos Indonesia. Untuk informasi tentang AI, RPA dan advanced analytics silahkan hubungi di sini.