Oleh: Kodrat Wahyudi
Perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) benar-benar akan mengubah dunia. Ini nampak dalam beberapa bidang kehidupan manusia, misalnya teknologi kesehatan, driverless car (mobil tanpa pengemudi), hingga teknologi pengenalan wajah dan bahasa manusia. Artikel berikut akan mengupas sedikit contoh inovasi dalam bidang AI, yang sudah di-implementasi-kan.
Robot dan driverless car
Secara alami, robot dapat bertindak secara mandiri dan memahami serta menavigasi dunia di sekitar dirinya. Sementara Artificial Intelligence hanyalah salah satu teknologi yang digunakan dalam robotika. Penggunaan AI membantu robot memasuki area baru seperti “self-driving car” (mobil yang bisa mengemudi sendiri), robot untuk pengiriman, serta membantu robot yang bisa mempelajari keterampilan baru.
Pada awal tahun 2020, General Motors dan Honda meluncurkan Cruise Origin dan Waymo. Cruise Origin adalah sebuah mobil tanpa pengemudi bertenaga listrik. Sementara Waymo adalah sebuah grup self-driving di dalam induk Google Alphabet, yang membuka layanan robotaxi untuk masyarakat umum di Phoenix, Arizona.
Fake news
Berkat kemajuan teknologi Artificial Intelligence, dunia memiliki neural networks (jaringan saraf) yang dapat membuat photo-realistic images atau dapat meniru suara seseorang dengan sempurna. Dengan adanya penemuan baru ini, bisa jadi akan muncul potensi disruptive social change – misalnya tidak lagi bisa mempercayai keaslian hasil rekaman video atau audio. Kekhawatiran ini juga mulai muncul terkait dengan bagaimana teknologi digunakan untuk menyalahgunakan citra seseorang, dengan alat yang ada bisa jadi dimanipulasi untuk melakukan editing dari wajah-wajah terkenal menjadi film dewasa.
Speech and language recognition
Machine-learning telah membantu komputer mengenali apa yang orang katakan dengan akurasi hampir 95%. Kelompok Penelitian AI dari Microsoft melaporkan telah mengembangkan sistem yang mampu mentranskripsikan bahasa Inggris lisan semirip mungkin dengan suara manusia. Para peneliti terdorong untuk membuatnya mirip hingga tingkat akurasi mencapai 99%, berbicara dengan teknologi komputer akan jadi hal umum di laur interaksi antara manusia dan mesin yang lebih tradisional. Sementara itu, model prediksi bahasa OpenAI GPT-3 baru-baru ini menimbulkan kehebohan dengan kemampuannya dalam membuat artikel dan banyak dianggap ditulis oleh manusia.
Facial recognition dan surveillance
Dalam beberapa tahun terakhir, akurasi facial recognition (sistem pengenalan wajah) telah berkembang pesat. Sebagai contoh misalnya, raksasa teknologi Cina: Baidu mengatakan dapat mencocokkan wajah dengan akurasi 99%. Di sana, pihak berwenang memasang program nasional untuk menghubungkan CCTV di seluruh negeri ke pengenalan wajah dan menggunakan sistem AI untuk melacak tersangka dan perilaku mencurigakan.
Karena peraturan privasi bervariasi di seluruh dunia, penggunaan teknologi AI ini dapat mengenali emosi manusia dan secara bertahap akan dikembangkan secara luar.
Healthcare
Perkembangan teknologi AI pada akhirnya berdampak dramatis pada bidang healthcare. Misalnya: AI akan membantu ahli radiologi untuk memilih tumor dengan sinar-X; atau AI akan membantu peneliti dalam menemukan urutan genetik yang terkait dengan penyakit serta mengidentifikasi molekul yang dapat menghasilkan obat yang lebih efektif.
Terobosan baru-baru ini dengan sistem machine-learning Google AlphaFold 2 diharapkan dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan obat baru; yang biasanya memakan waktu “berbulan-bulan” bisa terkurangi hanya dalam waktu beberapa jam.
Salah satu perkembangan lain adalah deteksi kelainan mata serta penyederhanaan proses skrining pasien untuk kanker kepala dan leher. Ini adalah tool yang digunakan sebagai alat pendukung keputusan klinis Watson IBM. Tool ini dilatih oleh ahli onkologi di Memorial Sloan Kettering Cancer Center, yang juga menggunakan Google DeepMind oleh Layanan Kesehatan Nasional Inggris .