Teknologi VDI of vCloud Foundation, Nvidia dan MF RPA Bantu Temukan Vaksin Corona (Covid19)

Virus Corona

 

 

Oleh: Ibrahim Asyari, Product Manager Berca Hardayaperkasa

 

Pada akhir 2019 lalu, masyarakat dunia dihebohkan dengan penyakit Covid-19 (Virus Corona) yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang pertama kali terjadi di Wuhan, China.

 

Covid-19 ini kemudian menyebar keseluruh penjuru dunia, menyerang lebih dari 150 negara dan menginfeksi lebih dari 128 juta orang hingga Maret 2021, dan tidak terkecuali negara Indonesia juga termasuk negara yang harus menghadapi wabah penyakit ini.

 

Beberapa perusahaan ternama mengembangkan lebih dari 100 vaksin virus corona dengan menggunakan berbagai teknik. Dikutip dari Kompas.com, Indonesia sendiri sedang menargetkan untuk vaksinasi, dari akhir Januari 2021 sampai April 2022 dengan jumlah dosis sebanyak 420 juta.

 

Tapi, bagaimana proses penemuan vaksin virus corona hingga berlangsungnya distribusi vaksin ke seluruh dunia?

 

Pada waktu lalu Beberapa perusahaan seperti Medicago yang merupakan anak perusahaan Mitsubishi Tanabe Pharma, mengumumkan bahwa mereka dapat menghasilkan materi VLP (virus like particle/partikel sejenis virus) dari SARS-CoV-2, yang disebut dapat menjadi langkah awal dalam mendevelop vaksin.

 

Perusahaan farmasi lainnya, yaitu Moderna, menginformasikan bahwa mereka sudah melakukan tes vaksin kepada manusia dan beberapa perusahaan farmasi lainnya.

 

Perlu diketahui bahwa tahapan sampai vaksin dapat teruji dengan baik dan dapat didistribusikan secara menyeluruh ke seluruh dunia, membutuhkan waktu yang cukup panjang dan beberapa prosedur secara klinis. Bahkan di negara kita, pembuatan vaksin diprediksi paling cepat adalah dalam waktu 7 tahun.

 

Panjangnya penemuan vaksin SARS-CoV-2 yang menyebabkan Virus Corona, sebenarnya dapat dipercepat dengan bantuan simulasi komputer, yang sudah pernah dilakukan ketika beberapa akademisi dari Pittsburgh University, mencoba mendevelop vaksin untuk virus H1N1 yang menyebabkan flu babi (swine flu) dan menjadi pandemic pada 2009 yang lalu.

 

Selain itu, trial vaksin baik terhadap manusia maupun hewan, sebenarnya juga dapat dilakukan melalui simulasi komputer, dengan melakukan opsi dan desain percobaan sehingga langkah yang diambil ketika melakukan percobaan langsung lebih efisien.

 

Simulasi vaksin menggunakan perangkat komputer ini tentu terbatas hanya bisa dilakukan oleh beberapa perusahaan ataupun universitas yang memiliki funding yang cukup, karena dibutuhkan computer dengan graphical processor unit yang memadai, yang tentunya investasinya akan cukup tinggi.

 

Padahal, jika simulasi dalam komputer ini dapat dilakukan oleh semua yang memiliki kapabilitas, bukan hanya yang memiliki funding, maka bukanlah tidak mungkin, vaksin untuk covid-19 akan bisa ditemukan lebih cepat.

 

Solusi

S

Solusi yang dapat dipropose supaya ketersediaan resource computer dapat dimiliki oleh seluruh pihak yang memiliki kapabilitas adalah dengan menyarankan Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan BUMN dan swasta, membuat sebuah private cloud sebagai backend dari Virtual Desktop Infrastructure yang dapat diakses oleh seluruh perusahaan, universitas dan akademisi dari manapun dan kapanpun.

 

Private cloud ini haruslah memiliki fleksibilitas dan security yang tinggi, yang dapat diprovide oleh VMware Cloud Foundation. VMware Cloud Foundation (VCF) untuk Horizon 7 dapat mendeliver solusi yang komplit dalam mendeploy VDI dalam skala yang besar.

 

VCF membuat perencanaan dan desain VDI menjadi mudah dengan standarisasi yang teruji untuk beban kerja VDI. Hal ini memungkinkan Pemerintah Indonesia membagikan resource dengan baik ke seluruh pihak yang memiliki kapabilitas untuk mendevelop vaksin dari penyakit Covid-19.

 

Bahkan dengan VMware NSX, sangat memungkinkan dilakukan pemisahan jaringan yang menyeluruh dari setiap pihak yang mendapatkan sharing resource dari Pemerintah Indonesia, dan menjadikan keamanan private cloud tetap terjaga.

 

Dengan bantuan SDDC Manager yang ada di dalam VCF, memungkinkan admin dari Private Cloud ini untuk melakukan provisioning dan lifecycle management seperti patching dan upgrade, dari jarak jauh dan single push of a button.

 

Virus Corona
VMware Cloud Foundation

 

Private cloud yang disediakan oleh Pemerintah Indonesia juga harus mendukung komputasi graphical yang baik, yang didukung oleh nVidia graphical processor unit. Hal ini memungkinkan seluruh pihak yang diberikan akses ke VDI dapat melakukan simulasi pembuatan vaksin, meskipun tidak memiliki akses ke hi end computer ataupun server.

 

Bahkan Pemerintah Indonesia dapat melakukan costing calculation pada VDI yang distreaming ke pihak-pihak terkait melalui vRealize Operations Manager for Horizon, sehingga secara tangible, Pemerintah mengetahui costing yang digunakan odalam melakukan simulasi pembuatan vaksin.

 

Virus Corona
VDI Infrastructure on top of vCloud Foundation

 

Kemudian, supaya uji coba vaksin ini bisa berjalan lebih cepat, beberapa simulasi repetitive yang harus dilakukan para akademisi atau ilmuwan, dapat dilakukan dengan menggunakan RPA (Robotic Process Automation) yang merupakan salah satu product dari Micro Focus.

Virus Corona
Designing, executing, and controlling the inputs and outputs of RPA flows

 

Dengan Micro Focus RPA, human error dalam melakukan testing vaksin di dalam komputer akan dapat dieliminasi, produktivitas dalam testing vaksin juga akan semakin baik karena tidak terbatas oleh jam kerja manusia, dan dengan demikian, vaskin dari penyakit Covid-19 akan dapat segera ditemukan.

 

Virus Corona
Operations Orchestration – Example of Vaccine Development Testing

 

 

Referensi:

 

www.who.int
www.worldometers.info
www.thepharmaletter.com
www.theguardian.com
www.money.kompas.com
Jurnal, A Computer Simulation of Vaccine Prioritization, Allocation, and Rationing During the 2009 H1N1 Influenza Pandemic,
www.ncbi.nlm.nih.gov
www.cyber.harvard.edu