Era Baru dalam Dunia Storage: Melihat Kecanggihan Model Public Cloud Saat Ini

 

Oleh: Sondra Launardo Baturaja, Sales Department.

 

Adopsi layanan penyimpanan dengan skema pay-as-you-grow telah berkembang pesat selama pandemi. Semua proyeksi menunjukkan bahwa tren ini akan berlanjut hingga pasca pandemi, dengan peningkatan yang terjadi dalam IT Service Operation menunjukkan bahwa model operasi baru diperlukan untuk memastikan layanan IT memberikan layanan yang dinamis, hemat biaya dan responsif terhadap kebutuhan bisnis. Seiring pertumbuhan bisnis, kemampuan untuk membeli kapasitas secara fleksibel menjadi semakin penting.

 

Meningkatnya Kebutuhan akan Storage

 

Kebutuhan penggunaan kapasitas storage didorong oleh banyak faktor dari semua sektor bisnis. Menurut  IDC, ada 64 zettabytes (ZBs) data yang telah dibuat dan direplikasi secara global. Market Intelligence firm juga memperkirakan bahwa jumlah data digital yang dibuat selama lima tahun kedepan akan lebih besar dua kali lipat dibanding jumlah data yang dibuat sejak munculnya digital storage.

 

Selain itu juga ada hal yang umum yang menjadi faktor meningkatnya kebutuhan layanan cloud storage yaitu pandemi Covid-19 sehingga perusahaan yang bertahan berjuang untuk tetap kompetitif walaupun dengan anggaran yang terbatas. Ketika anggaran dibatasi, fokus bisnis cenderung beralih melakukan optimalisasi sumber daya yang ada, meningkatkan laba dari investasi dan menghilangkan beban modal. Oleh karena itu bisnis mengharapkan pendekatan yang lebih proaktif terhadap solusi penyimpanan sehingga mereka dapat lebih kompetitif dengan dana yang terbatas dan dapat menjaga value dari bisnis terhadap pelanggan.

 

Mengapa menggunakan Cloud storage?

 

Selama bertahun tahun, penyimpanan berbasis cloud telah ditawarkan oleh penyedia layanan cloud yang bersifat public dan dijual dengan paket pengunaan. Layanan cloud ini disimpan di server penyedia jasa dan dapat diakses melalui internet sehingga tidak perlu menyiapkan infrastruktur dan juga storage on-premise untuk mengakses data yang dimiliki.

 

Pendekatan penyimpanan berbasis cloud storage memiliki banyak keuntungan diantaranya adalah anda tidak perlu menyiapkan dana investasi untuk membeli infrastruktur dan juga tidak perlu untuk membayar jasa teknis dalam melakukan instalasi dan konfigurasi. Penyimpanan cloud dapat menghemat dana dalam penggunaannya karena harga yang dibayarkan sesuai dengan kapasitas yang digunakan saja dan juga tidak perlu membayar biaya perawatan server dan infrastruktur, selain itu penyimpanan berbasis cloud juga menawarkan fleksibilitas, skalabilitas dan kemudahan pengelolaan.

 

Dari banyaknya keunggulan yang diberikan oleh cloud ada juga kekhawatiran terkait keamanan data, ketersediaan data, perencanaan migrasi dan juga kepatuhan penyedia jasa layanan cloud dalam mengoperasikan servernya.

 

Menghilangkan Roadblock

Untuk mendapatkan adopsi yang lebih besar di pasar, ada beberapa penghalang yang harus dihilangkan. Hitachi Vantara menjadi salah satu solusi karena sudah menemukan titik temu yang diinginkan sebagai modern virtua storage-as-a-service (VSTaaS), Hitachi vantara sendiri menawarkan layanan cloud self services yang memungkinkan untuk melakukan pemesanan, implementasi dan membuat invoice sesuai dengan kapasitas yang dikehendaki.

 

Virtual STaas merupakan solusi hybrid cloud-pay-as-you-grow yang memungkinkan anda untuk tidak melakukan investasi dalam jumlah besar di tahap awal namun dapat membeli kapasitas yang lebih besar jika bisnis sudah berkembang. Hal ini tentu merupakan produk yang lebih aman dari layanan cloud biasa karena membelikan keamanan setara dengan layanan penyimpanan on-premise, kemudahan migrasi data dan juga menawarkan kelebihan yang dimiliki oleh layanan cloud pada umumnya.

 

Pada akhirnya, STaaS yang dikelola akan memainkan peran kunci di pusat data dan menjadi new norm di masa mendatang. Hitachi Vantara merupakan salah satu bagian dari inovasi cloud hybrid yang dimana layanan cloud dan server pribadi bersatu menjadi suatu layanan yang baik.

 

Otomasi menggunakan AI

AI adalah cara untuk mencapai layanan TI yang skalabel menggunakan otomatisasi dan orkestrasi yang ditingkatkan. Banyak pelanggan pasar menengah kami yang terjebak dalam posisi yang menantang saat ini. Mereka dihadapkan pada banyak masalah yang sama seperti yang kita lihat yang dihadapi pelanggan perusahaan besar kita – termasuk permintaan data yang menjamur, pertumbuhan bisnis yang tidak dapat diprediksi, dan sebagainya – tetapi dengan anggaran yang lebih kecil dan personel yang lebih sedikit untuk mengatasinya.

 

Bagaimana pelanggan ini dapat bersaing dengan penyimpanan berbasis cloud? STaaS virtual dengan alat otomatisasi dan analitik yang terintegrasi dengan kecerdasan buatan (AI) dan kemampuan pembelajaran mesin (ML) memberikan jawaban: Alat dan kemampuan ini membantu mengelola permintaan penyimpanan yang terus berkembang secara lebih efisien dengan lebih sedikit personel, sumber daya, dan sedikit intervensi manusia.

 

Hitachi Virtual Storage as a Service.

Virtual STaaS Hitachi dirancang untuk organisasi yang mencari solusi di tempat dengan “pengalaman seperti cloud publik”, termasuk konsumsi penyimpanan yang fleksible. Dengan menyediakan antarmuka manajemen SaaS, digabungkan dengan solusi penyimpanan cloud pribadi, Virtual STaaS memungkinkan kelincahan, memberikan fleksibilitas, dan memberikan layanan cloud yang transparan tanpa melepaskan kontrol atas data pelanggan anda.

 

Fitur fitur yang ditawarkan ekosistem mitra Hitachi Vantara dapat dimanfaatkan sebagai bagian dari strategi “mengutamakan cloud” ketika data pelanggan harus tetap di lokasi.

 

Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana kami dapat mendukung bisnis Anda dengan Virtual STaaS, kunjungi hitachivantara.com atau cari tahu lebih lanjut mengenai Virtual STaas dapat hubungi kami di sini.


 

Penutup

Berca Hardayaperkasa juga menjadi partner resmi dari puluhan perusahaan IT terkemuka di Indonesia maupun dunia seperti, HPE Indonesia, HPI Indonesia, Dell EMC Indonesia, Huawei Indonesia, Lenovo Indonesia, VMWare Indonesia, Veritas Indonesia, Cisco Indonesia, Veaam Indonesia, Hitachi Data System Indonesia, Hitachi Vantara Indonesia, HDS Indonesia, NetApp Indonesia, Oracle Indonesia, Keysight Indonesia, Datacard Indonesia, AWS Indonesia, Fortinet Indonesia, Nutanix Indonesia dan Sophos Indonesia.