“IT leaders beradaptasi dengan tantangan baru dengan memperioritaskan kolaborasi, cloud dan keamanan yang ekstra dibanding masa sebelumnya”
San Jose, California, 22 Maret 2021 – Menurut Cisco’s New Accelerating Digital Agility Research, CIO dan IT decision makers (ITDM) ingin memaksimalkan investasi dan mendorong inovasi setelah menghadapi tahun-tahun yang sulit.
Selama dua belas bulan terakhir, CIO dan ITDM dari seluruh dunia ditantang untuk mempercepat kemampuan digitalisasi dan teknologi cloud mereka sambil melindungi organisasi dari adanya ancaman keamanan yang kian meningkat. Para IT leaders berupaya untuk memaksimalkan investasi penting yang dilakukan pada tahun 2020 lalu.
Untuk mempersiapkan organisasi agar tetap perform di tahun 2021 dan tahun seterusnya, para IT leaders telah mempertimbangkan prioritas dan strategi untuk fokus pada masalah-masalah utama. Termasuk menghadirkan collaboration tools yang membuat karyawan tetap produktif, memaksimalkan investasi teknologi dari tahun sebelumnya, memberikan experience kepada karyawan dan customer, menyertakan cloud dan as a service hingga menangani masalah social organisasi melalui teknologi.
Untuk mempersiapkan tugas dan pekerjaan di masa depan, tim membutuhkan akses yang aman dan pengalaman kolaborasi yang baik untuk berhasil menjalani pekerjaan di lingkungan kerja yang hybrid.
Sementara itu mayoritas (61%) CIO dan ITDM masih meninjau seperti apa pekerjaan di masa yang akan datang, 89% percaya bahwa menjaga keamanan, kontrol dan tata kelola di seluruh perangkat pengguna, jaringan, cloud dan aplikasi sangat penting.
Sebagian besar (86%) setuju bahwa penting untuk memberdayakan distributed workforce dengan akses tanpa batas ke aplikasi dengan high-quality collaborative experience. 88% percaya bahwa meningkatkan keamanan remote work tools dan melindungi data customers atau karyawan di lingkungan kerja hybrid sangat penting.
Tim IT harus menciptakan pengalaman yang optimal bagi end user untuk mengimbangi lingkungan IT yang semakin ter-distributed, dinamis dan kompleks. Lebih dari tiga perempat CIO dan ITDM yang disurvei setuju user experience harus fokus pada kepuasan customers. Untuk memberikan pengalaman user yang baik, 89% berpendapat sangat penting untuk memastikan kinerja aplikasi yang konsisten di seluruh aplikasi dan infrastruktur, dan 86% percaya bahwa penting untuk membuat infrastruktur memiliki sifat yang dinamis seperti pada software aplikasi demi memenuhi perubahan kebijakan dan kebutuhan akan teroptimalnya aplikasi dan developer.
Meskipun tujuan dari user experience adalah kepuasan, tetapi hampir semua (90%) mengatakan penting atau sangat penting untuk menjaga keamanan application-to-infrastructure dalam memenuhi compliance tanpa memghambat bisnis.
Kebutuhan terhadap agility, kecepatan, scalability, dan keamanan mendorong lingkungan cloud hybrid dan solusi SASE (Secure Access Service Edge).
CIO dan ITDM menggunakan cloud untuk meningkatkan ketahanan bisnis. Meskipun sebagian besar CIO dan ITDM (84%) setuju pentingnya untuk memberikan kebebasan memilih dalam cloud environment, baik on-premises, public cloud, dan private cloud atau SaaS. 86% berpendapat bahwa mengadopsi operation model yang konsisten di seluruh lingkungan sangat penting. Hampir 70% CIO dan ITDM telah mengadopsi solusi SASE karena berinvestasi pada aplikasi cloud yang aman (61%), CIO dan ITDM akan selalu mengikuti perkembangan dan praktik terbaik di industri (56%) dan atau karyawan mereka akan tetap terdistribusi (37%).
Customers mengharapkan cloud-consumption experience mengarah pada adopsi solusi “as a service” terlepas dari apakah solusi mereka tersebar pada on-premises atau di cloud.
Sebanyak 73% CIO dan ITDM yang disurvei teah mengadopsi solusi “as a service” dan 76% menggunakan flexible consumption models. Tiga perempat dari mereka yang disurvei percaya bahwa “as a service” akan membantu memberikan pengalaman yang lebih baik untuk tim IT dan membantu organisasi mencapai operasional yang konsisten. Selain itu, 76% mengatakan “as a service” akan memberikan hasil bisnis yang lebih baik, dan 77% berharap solusi “as a service” dapat menyederhanakan proses dan menghilangkan risiko.
Teknolgoi menjadi faktor pendorong dalam memfasilitasi CIO dan ITDM untuk menangani talent retention, internal corporate initiatives dan broader societal issues pada tahun 2021.
Sebagian besar CIO dan ITDM (85%) percaya kemampuan untuk memiliki dan mempertahankan performa dan skill karyawan dalam dunia digital akan mengalami masa kritis. Hampir setengah dari mereka yang disurvei mengatakan bahwa mereka meningkatkan performa dan skill mereka saat ini (49%) dan berinvestasi dalam skill di bidang baru (46%) selama satu tahun ke depan.
Sebagian besar CIO dan ITDM (90%) berencana untuk menangani internal initiative pada tahun 2021, termasuk sustainability (47%), kesehatan mental karyawan (50%), privacy (47%), diversity dan inclusion (47%). Selain itu, 85% akan menangani masalah social pada tahun 2021, termasuk kesenjangan digital (39%), healthcare (37%), climate change (35%), social justice (34%) human rights (33%), misinformation atau fake news (31%), kemiskinan, kelaparan dan tunawisma (28%).
Survey Background
- Cisco’s Accelerating Digital Agility research was deployed by Censuswide in November 2020, gathering insights from more than 23,000 CIOs and IT decision makers (ITDMs) across 34 global markets:
- Americas: Argentina, Brazil, Canada, Chile, Colombia, Costa Rica, Mexico, Peru, United States
- EMEAR: France, Germany, Italy, Netherlands, Poland, Russia, Spain, Sweden, Switzerland, UAE, UK
- APJC: Australia, China, Hong Kong, India, Indonesia, Japan, Korea, Malaysia, New Zealand, Philippines, Singapore, Taiwan, Thailand, Vietnam.