Oleh: Enrico Joseph Carl, Sales Department
Di era modern saat ini yang semuanya hampir sudah digitalisasi oleh teknologi, data menjadi suatu sumber informasi yang sangat harus mendapatkan perhatian lebih dari perusahaan untuk di jaga. Data sendiri dapat berbentuk angka, gambar-gambar, atau kata-kata, dll. Data selalu menjadi sesuatu yang sangat penting karena dengan adanya data maka perusahaan dapat terbantu dalam proses pengambilan keputusan karena didalam data sendiri terdapat informasi – informasi penting baik dari suatu hal atau juga dari sebuah hasil transaksi yang telah terjadi.
Perusahaan sangat ingin untuk memastikan bahwa data yang mereka punya bisa dikelola dengan baik dan juga selalu dijaga keberadaan dan juga keamanannya. Solusi untuk mengamankan data perusahaan ini adalah backup, dengan adanya data backup maka perusahaan dapat meminimalisir resiko akan kerusakan dan kehilangan data yang dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti faktor bencana alam, human error, atau bahkan serangan serangan dari luar seperti hacker atau juga virus virus seperti malware.
Namun, terkadang masih banyak perusahaan yang tidak mau menginvestasikan sumberdaya yang mereka punya karena merasa bahwa selama ini data mereka aman aman saja, data backup bila di analogikan seperti suatu asuransi karena banyak orang yang tidak mau investasi kepada asuransi tetapi ketika suatu disaster terjadi barulah mereka memerlukan suatu backup.
Backup sendiri selalu berkaitan dengan Recovery Point Objective (RPO) dan Recovery Time Objective (RTO). RPO dan RTO sendiri adalah suatu parameter atau indikator untuk mengukur suatu recovery. RPO sendiri adalah toleransi suatu perusahaan untuk menerima kehilangan data yang diterima. Contohnya adalah ada perusahaan yang toleransi terhadap kehilangan datanya adalah 4 jam, kemudian ada juga yang 24 jam. Semakin kecil toleransi kehilangan data tersebut maka semakin juga biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Sedangkan RTO adalah seberapa lama waktu yang dibutuhkan dalam suatu pemulihan.
RTO ini sendiri di pengaruhi oleh infrastruktur perusahaan itu sendiri, semakin cepat RTO yang ditargetkan perusahaan maka semakin mahal biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mencapi RTO yang mereka inginkan.
Salah satu backup solution yang ditawarkan oleh Berca terhadap customer adalah solusi backup menggunakan software dari Veritas. Veritas sendiri adalah suatu software backup yang sangat terkenal, Veritas menduduki posisi leader atau posisi paling tinggi di gardner magic quadrant pada tahun 2020 untuk kategori data center backup dan recovery solution, Veritas menduduki posisi leader selama 15 kalinya. Veritas juga mempunyai customer yang sangat banyak yaitu 80.000+ enterprise customer dan Veritas juga menjadi customer choice pada gartner peer insight 2021. Gartner peer insight sendiri adalah suatu platform yang berisi ratings dan juga review yang diberikan oleh suatu professional IT terhadap software software dan juga IT service.
Salah satu fitur fitur backup yang ditawarkan oleh veritas adalah Net Backup dan Backup Exec. NetBackup adalah backup solution yang telah di desain untuk enterprise yang mempunyai sarana sarana multiplatform. Netbackup bisa di install diatas berbagai macam operating system tidak hanya di windows saja. Sementara itu Backup Exec didesain untuk skala yang lebih kecil dibandingkan dengan netbackup. Backup Exe hanya dapat beroperasi pada OS tertentu contohnya Windows.
Untuk Backup Exec, Veritas baru baru ini menambahkan beberapa perubahan fitur baru di Backup Exec 21. Perubahan ini difokuskan lebih kepada tiga kunci utama yaitu simple unified dan secure. Fitur fitur baru tersebut adalah:
1. Multi-factor Authentication
Backup Exec Remote Administration Console akan terhubung dengan Backup Exec 21 Media Server yang sudah disupport untuk menggunakan logged-on user credentials yang memungkinkan untuk melakukan suatu otentikasi. Dengan multi-authentical features ini user dapat memberikan izin koneksi kepada klien lewat Kerberos.
2. Ransomware Resillience 2.0
Veritas memberikan suatu fitur yang memberikan perlindungan kepada user terhadap kemungkinan resiko resiko serangan dari hacker yang berusaha untuk melakukan aktivitas yang tidak disetujui oleh perusahaan atau ingin mengakses kemudian mengubah data data tersebut.
3. Penambahan deduplikasi Backup Exec
Saat user menggunakan Backup Exec 21 maka user akan mendapatkan deduplication engine yang berguna untuk menggunakan suatu algoritma hash saat sedang melakukan pencadangan ke Backup Exec deduplication folder.
4. Per-Instance Licensing
Perhitungan license yang diberikan pada Veritas Backup Exec yang baru menciptakan suatu fleksibilitas yang tinggi bagi suatu perusahaan. Ini terjadi karena Veritas mengeluarkan fitur simplified licensing experience. Fitur ini berguna karena jika perusahaan sudah mempunyai koneksi yang terautentikasi oleh Veritas, perusahaan dapat langsung menginstall license entitlements secara otomatis sehingga perusahaan tidak perlu lagi mengeluarkan biaya biaya yang sifatnya administratif.
5. Fleksibilitas tambahan dengan Instant Recovery (IR) – lebih kompatibel dengan deduplicated storage
Dengan adanya deduplication storage maka untuk pengguna VMware dan juga Hyper-V akan dapat melakukan instant recovery lebih efektif dan efisien karena ruang disk yang diperlukan untuk menyimpan data cadangan berkurang dengan adanya deduplication storage. Dengan kata lain deduplication storage ini mengurangi biaya perusahaan yang dikeluarkan untuk penyimpanan.
Selain backup solution Veritas juga menawari suatu fitur untuk disaster recovery yaitu Veritas infoscale dan juga Veritas Resiliency Platform. Dengan adanya Veritas infoscale maka memungkinkan perusahaan untuk tidak sulit memodifikasi aplikasi yang mereka punya. Karena Veritas infoscale sendiri dianalogikan menjadi suatu jembatan yang dapat menghubungkan langsung antara aplikasi dan juga infrastrukur.
Hadirnya Veritas infoscale perusahaan tidak perlu lagi melakukan perombakan terhadap semua infrastrukur yang ada untuk memodifikasi aplikasi tertentu. Kemudian fitur disaster recovery yang ditawarkan Veritas selanjutnya adalah Veritas resiliency platform. Dengan adanya Veritas resiliency platform memungkinkan perusahaan untuk memantau kesehatan dari mesin virtual dan juga aplikasi aplikasi yang dipunyai oleh perusahaan. Kegiatan monitor yang dilakukan Veritas resiliency platform ini membantu perusahaan untuk melakukan decision making yang lebih baik dan cepat karena data yang diberikan oleh Veritas resiliency platform bersifat real time.