Oleh: Imanuel Fitzgerald Lintin, ERI Department
Pada era globalisasi keberlangsungan suatu perusahaan sering dikaitkan dengan kehadiran perkembangan teknologi di dalamnya. Dimana-mana perkembangan dari teknologi akan digunakan di berbagai perusahaan agar proses dalam menjalankan bisnis lebih praktis dan lebih menghemat dari segi biaya. Banyak hal baru yang ditawarkan oleh perkembangan teknologi dari tahun ke tahun, salah satu contoh dari perkembangan teknologi yang marak digunakan oleh perusahaan di masa kini ialah teknologi virtualisasi.
Virtualisasi merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mengurangi ongkos IT sekaligus meningkatkan efisiensi untuk segala macam bisnis. Sederhanyanya dapat dikatakan bahwa solusi virtualisasi yang ditawarkan dapat mengubah bentuk dari on premise atau bentuk fisik kedalam bentuk software atau non premise. Virtualisasi ini sendiri diberlakukan kepada perangkat keras sebagai contoh seperti server, storage atau penyimpanan, Komputer, RAM, dan sebagainya kedalam satu kesatuan yang nantinya saling bekerjasama. Artikel ini sendiri akan membahas tentang server dan storage yang diubah dalam bentuk virtualisasi.
Server sendiri merupakan computer dalam skala besar yang biasanya digunakan di perusahaan, server berfungsi untuk memproses data-data atau software-software yang digunakan di suatu perusahaan. Satu server memiliki komponen RAM, Processor, serta operation system. Sedangkan storage merupakan suatu media penyimpanan pada komputer yang berfungsi untuk menyimpan hasil dari pemprosesan data dan dalam satu storage terdapat RAM , harddisk, dan motherboard. Dapat dikatakan bahwa server dan storage merupakan satu kesatuan atau satu komponen yang mutlak, dimana ada server pasti terdaapat storage.
Dalam suatu perusahaan server berfungsi untuk memproses data-data dan storage berfungsi untuk menyimpan data yang telah diproses oleh server. apabila satu perusahaan menjalankan beberapa aplikasi maka mereka juga tentu membutuhkan beberapa server untuk menjalankan aplikasi tersebut. Penggunaan satu server dengan pengerjaan satu software dianggap merupakan sistem tradisional yang tidak praktis. Dimana perusahaan tersebut harus mengeluarkan modal yang banyak dalam menjalankan infrastruktur tersebut. Dapat kita bayangkan apabila di masa sekarang ini masih terdapat perusahaan yang menggunakan sistem tradisional dimana setiap aplikasi yang dijalankan harus membutuhkan satu server.
Sebagai contoh di perusahaan A menggunakan aplikasi SAP, Email, ERP, dll atau dengan kata lain setiap departemen yang terdapat di perusahaan tersebut membutuhkan server. Dapat kita bayangkan berapa banyak server yang harus mereka beli ? berapa banyak teknisi server yang harus mereka pekerjakan? apabila terjadi kerusakan pada satu server maka harus memperbaiki atau mengganti yang baru, seberapa luas ruangan yang dibutuhkan untuk menyimpan server dan AC yang digunakan. Apabila hal ini diestimasikan maka biaya yang harus dikeluarkan tentu tidaklah kecil bahkan dapat mencapai angka millyaran rupiah.
Dari permasalahan diatas solusi yang tepat ialah memvirtualisasikan server & storage, karena dengan memanfaatkan teknologi virtualisasi maka satu server dapat menjalankan beberapa aplikasi didalamnya. Berikut gambaran umum virtualisasi server & storage :
Pada gambar diatas munjukkan bahwa teknologi virtualisasi dari satu server memungkinkan satu server dapat menjalankan beberapa operation system atau yang biasa disebut sebagai virtual machine. Satu server fisik dapat menjalankan beberapa aplikasi secara bersamaan tanpa memerlukan server tambahan lagi, hanya membutuhkan satu teknisi server, memungkinkan penguranyan biaya dan sebagainya.
Dapat kita bayangkan berapa besar biaya dan space ruangan yang diminimalisir dengan adanya teknologi virtualisasi. Bahkan bukan dari segi itu saja keuntungan kita dalam menggunakan teknologi virtualisasi, kita juga dapat merubah OS,merubah aplikasi-aplikasi sesuai dengan keinginan kita.
Salah satu brand ternama yang menyediakalan layanan teknologi virtualisasi ialah Nutanix Hyperconverged Infrastructure dengan produk HCI adalah penggabungkan antara penyimpanan, komputasi, dan jaringan ke dalam satu sistem dengan infrastruktur hyperconverged (HCI). Merupakan Solusi Menyederhanakan dengan menggunakan perangkat lunak dan server x86, untuk menggantikan hardware mahal yang dibuat khusus. Dengan menggunakan Nutanix HCI maka kita dapat menjalankan server dan storage secara bersamaan dalam teknologi virtualisasi.
Berikut merupakan contoh dari Nutanix Hyperconverged Infrastructure:
Gambar disamping merupakan contoh perubahan IT infrastruktur. Dapat dilihat bahwa teknologi Non-Converged masih membagi server dan storage secara terpisah dan membutuhkan dua switch untuk membagi sumberdaya dari infrastruktur tersebut, berbeda halnya dengan teknologi converged dimana antara server dan storage hanya membutuhkan satu switch segabai penghubung dari infrastruktur tersebut. Sedangkan pada teknologi virtualisasi dapat kita lihat dimana teknologi ini dapat menyatukan starage dan server yang telah divirtualisasikan kedalam satu perangkat fisik yaitu network switch.
Dengan teknologi HCI yang dikembangkan oleh Nutanix Hyperconverged Infrastructure dipercaya mampu meminimalisir biaya dari segi pembelian perangkat fisik. Hyperconverged merupakan suatu software berdiri diatas server , storage, network yang telah divirtualisasikan untuk menjadi jembatan penghubung antar perangkat agar dapat dengan mudah dalam proses berbagi sumber daya satu sama lain.
Selain meminimalisir biaya teknologi HCI juga mempermudah user untuk mengontrol IT infrastruktur, dengan kata lain penggunanan Nutanix Hyperconverged Infrastructure memampukan user untuk mengakses server,storage,dan network hanya dalam satu dashboard saja, tentu hal ini dapat memudahkan user untuk mengakses dan mengontrol layanannya hingga bisnisnya berjalan dengan lancar.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Cloud Computing dapat hubungi di sini.
Penutup
Berca Hardayaperkasa juga menjadi partner resmi dari puluhan perusahaan IT terkemuka di Indonesia maupun dunia seperti, HPE Indonesia, HPI Indonesia, Dell EMC Indonesia, Huawei Indonesia, Lenovo Indonesia, VMWare Indonesia, Veritas Indonesia, Cisco Indonesia, Veaam Indonesia, Hitachi Data System Indonesia, Hitachi Vantara Indonesia, HDS Indonesia, NetApp Indonesia, Oracle Indonesia, Keysight Indonesia, Datacard Indonesia, AWS Indonesia, Fortinet Indonesia, Nutanix Indonesia dan Sophos Indonesia.