Siapa sih yang ngga tahu tentang Squid Game series yang tayang di Netflix Sepetmber lalu?
Series yang sedang ramai diperbincangkan ini berkisah tentang permainan masa kecil rakyat Korea Selatan yang dikemas dengan adegan berdarah dan diikuti oleh 456 peserta dengan berbagai masalah hidup. Series yang disutradai oleh Hwang Dong Hyuk ini mendapat antusiasme dengan rating di laman IMD sebesar 8,3 dari 10. Kesuksesannya juga dirasakan di Indonesia, di mana banyak yang memparodikan permainan Squid Game salah satunya permainan “Red Light, Green Light”.
Permainan tersebut dipimpin oleh sebuah boneka perempuan anak-anak raksasa yang menghadap ke pohon dan menyanyikan lagu. Di saat yang bersamaan para pemain berlari menuju boneka tersebut. Saat boneka berhenti bernyanyi dan menoleh ke arah peserta, maka peserta harus berhenti bergerak dan apabila peserta kedapatan bergerak maka akan tereliminasi.
Dalam Squid Game, terpilihnya peserta yang tereliminasi menggunakan sebuah sensor yang disebut Motion Detection. Di mana boneka tersebut menggunakan Passive Infrared Sensors (PIR Sensors) untuk mendeteksi gerakan sumber pemancar inframerah pada tubuh manusia.
Namun, bagaimana cara kerja motion detection?
Sensor mendeteksi energy inframerah yang dilepaskan manusia dan hewan sebagai panas tubuh. Jika sensor gerak mendeteksi peningkatan energy inframerah, artinya seseorang telah mendekati sensor atau berjalan dalam jangkauannya, sehingga sensor akan memberi informasi ke control panel keamanan rumah dan memicu alarm untuk bunyi.
Sensor PIR dapat diatur untuk mengabaikan jika ada perubahan-perubahan kecil dalam energy inframerah, sehingga tidak akan memicu alarm jika kucing atau anjing lewat atau jika suhu rumah sedikit ada perubahan.
Kalau kita lihat lagi di permainan Squid Game, seluruh peserta squid game berada di lapangan, kemudian kamera PIR yang diperankan oleh boneka Squid Game mendeteksi energy inframerah yang memancar dari objek sekitar. Ketika permainan dimulai, peserta yang masih bergerak saat boneka berhenti bernyanyi maka sensor menangkap panasnya sehingga boneka akan mengirim sinyal ke sistem dan memicu tanda panas tersebut. kemudian peserta akan tereliminasi dengan otomatis tertembak. Begitulah cara kerja dari motion detection di Squid Game.
Motion Detector juga dapat bekerja dengan baik saat dipasang di beberapa area tertentu, seperti:
- Area yang dilalui banyak orang (pintu, lorong, tangga, dll)
- Area sejalur dengan pejalan kaki, penyusup akan berjalan melewati sensor
- Area yang jauh dari ventilasi HVAC supply atau area dengan sinar matahari langsung (perubahan suhu yang tiba-tiba dapat membuat beberapa jenis sensor error)
Selain efektifitas dari motion detection yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari atau pekerjaan ada juga keuntungan lain dari motion detection yang efektif untuk:
- Memantau area yang luas: Sensor yang ditempatkan pada pintu atau jendela dapat memantau hanya satu titik masuk. Motion detection dapat mendeteksi gerakan di mana saja dari jarak 5 hingga 30 meter, tergantung pada jenis model detector yang dipilih.
- Meng-capture bila ada penyusup sebelum masuk ke rumah Anda. Sensor biasa yang terpasang pada pintu atau jendela dapat mendeteksi penyusup saat memasuki rumah Anda, tetapi motion detection dapat mendeteksi sebelum penyusup memasukinya.
- Menggadandakan keamanan rumah Anda. Jika penyusup berhasil melewati sensor lain di rumah Anda (pintu masuk, jendela, dll) dan motion detection dalam ruangan akan memberikan sensor lain untuk meng-capturenya.
Cari tahu lebih lengkap mengenai penerapan motion detection terutama untuk sistem keamanan Anda dan tim IT expert Berca Hardayaperkasa siap untuk membantu Anda. Dapatkan free consultation di sini.
Dirangkum dari berbagai sumber.