Tingginya lonjakan working from home (WFH) di masa pandemi Covid-19 ini memfokuskan perusahaan pada layanan teknologi cloud untuk mendukung aktivitas WFH, menjaga kelangsungan bisnis dan membangun ketahanan bisnis.
Ketika COVID-19 menyebabkan banyak perubahan secara signifikan pada aktivitas pekerjaan jarak jauh, teknologi cloud menawarkan kelebihannya dalam mendukung kebutuhan bisnis termasuk kelangsungan bisnis dan pemulihan bencana (disaster recovery), serta memastikan ketersediaan dari key workloads di tengah-tengah perubahan ini.
Tidak bisa dipungkiri fakta yang ada, peran cloud memberikan dampak yang baik terhadap bisnis di masa pandemi ini.
“Cloud adoption will continue to accelerate as key workloads are needed to support remote workers”
“Pada tahun 2022, 75% organisasi lebih memilih menerapkan kebijakan work from home untuk karyawan mereka selama COVID-19,” kata ED Anderson, VP Analyst dalam presentasinya di virtual Gartner IT Symposiom/Xpo® 2020. “Adopsi cloud akan terus diakselerasi sebagai key workloads yang diperlukan untuk mendukung work from home dan maintain data center operations”.
Pasca pandemi ini, dunia memiliki peluang untuk memindahkan workload utama mereka ke cloud untuk memperoleh banyak manfaat yang ditawarkan oleh teknologi tersebut dalam menghadapi keadaan disruption yang mungkin terjadi selanjutnya.
Semua organisasi tidak terlepas dari besar, kecil dan jenisnya harus memprioritaskan public cloud environment untuk meng-hosting workload yang dirasa penting, termasuk tujuh workload utama yang harus segera dipindahkan ke cloud sekarang juga. Apa saja? Berikut ulasannya.
- Mobility
Mobile devices dan applications, termasuk akses ke layanan dan data utama organisasi sangat diperlukan untuk working from home. Variabilitas permintaan yang terkait dengan mobile service sejalan dengan adaptive cloud operating model, di mana ini menjadikan cloud back end yang ideal untuk mendukung mobile solutions.
“Pilihlah hyperscale cloud partner yang menawarkan kemampuan dalam mendukung mobile applications”, tambah Anderson.
Anda juga dapat mengeksplore kemampuan dari hosting cloud platform, termasuk penggabungan implementasi teknologi cloud-native dan operating models.
- Kolaborasi dan manajemen konten
Microsoft Office 365, iWork dan Google G Suite hanyalah tiga contoh aplikasi enterpise yang memfasilitasi kolaborasi organisasi. Keberhasilan dari aplikasi ini adalah bukti kecocokan kolaborasi berbasis cloud karena penerapannya yang luas dan horizontal untuk sebagian besar organisasi. Kolaborasi berbasis cloud juga memungkinkan lebih banyak untuk remote accsess dan memenuhi persyaratan ketahanan.
Dalam beberapa kasus, perubahan total dari content management ke cloud mungkin tidak dapat dilakukan karena terkait dengan legal dan tata kelola IT, tetapi ini masih pengecualian dan bukan sebuah standard.
- Videoconferencing
Bagi remote workers di seluruh dunia, videoconferencing menjadi salah satu alat terpenting ketika COVID-19 ini melanda, terlihat bagaimana minat dari videoconferencing ini meningkat tajam. Pola penggunaan yang sangat bervariasi dan permintaan yang besar untuk networking bandwidth, sangat cocok bagi penyedia hyperscale cloud untuk memberikan solusi videoconferencing yang canggih.
- Virtual desktops dan remote workstation management
Solusi virtual desktop atau desktop virtualization merupakan alat yang digunakan oleh IT administrator untuk memisahkan physical desktop system, termasuk laptop dari desktop environment dan application yang digunakan oleh setiap individu. Ini jadi salah satu aspek penting dalam mendukung remote working sehingga tiap karyawan dapat mengakses aplikasi dan dokumen mereka dari lokasi mana pun.
Meskipun sering dianggap sebagai data center service, cloud-based desktop virtualization menjadi teknologi utama dalam memberikan kontrol yang lebih stabil dan dapat diskalakan dibandingkan dengan traditional data-center-based solutions.
- Scale-out applications
Scale-out applications adalah aplikasi yang mendapatkan keuntungan dari menambahkan computing resource untuk memenuhi tingginya perminataan. Permintaan untuk scale-out applications telah menginspirasi organisasi untuk melakukan migrasi data center applications ke cloud platforms.
Cepatnya pergeseran IT operating models semakin mempercepat trend ini. Keberhasilan dari hyperscale cloud environments membentuk business case yang kredibel untuk cloud platforms dan menjadikan cloud environment pilihan untuk hosting aplikasi dengan penggunaan variable atau scale-out requirements.
- Disaster recovery
Gartner memperkirakan bahwa 50% organisasi akan meningkatkan anggaran mereka untuk melakukan disaster recovery (DR) berbasis cloud pada tahun 2023.
“Cost effectiveness menggunakan pay-per-use environment untuk mendukung persyaratan failover tidak terduga yang ditawarkan oleh solusi disaster recovery berbasis cloud, proses tersebut juga banyak dicari di saat ini,” kata Anderson.
Banyak solusi dan pendekatan untuk mendukung layanan DR berbasis cloud tidak hanya menciptakan permintaan dari customers, tetapi juga banyak pilihan untuk providers. Sekaranglah waktunya untuk menerapkan solusi ini.
- Business continuity solutions
Business continuity memastikan bahwa proses bisnis terus berfungsi sebelum, selama dan setelah krisis. Pada tahun 2020, hanya 12% responden yang mengatakan operasi binsis mereka berlanjut seperti biasa akibat pandemi COVID-19, menurut survey Gartner baru-baru ini.
Redundansi dalam cloud operating environment berarti bahwa cloud environment cukup memiliki ketahanan yang kuat dan menawarkan jaminan ketersediaan yang besar dibandingkan apa yang bisa dilakukan oleh private data center.
Penutup
Berca Hardayaperkasa juga menjadi partner resmi dari puluhan perusahaan IT terkemuka di Indonesia maupun dunia seperti, HPE Indonesia, HPI Indonesia, Dell EMC Indonesia, Huawei Indonesia, Lenovo Indonesia, VMWare Indonesia, Veritas Indonesia, Cisco Indonesia, Veaam Indonesia, Hitachi Data System Indonesia, Hitachi Vantara Indonesia, HDS Indonesia, NetApp Indonesia, Oracle Indonesia, Keysight Indonesia, Datacard Indonesia, AWS Indonesia, Fortinet Indonesia, Nutanix Indonesia dan Sophos Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi di sini.