Oleh: Kodrat Wahyudi
Menjadi organisasi berbasis data bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan dalam waktu yang singkat. Proses ini bisa jadi proses panjang dan mungkin membosankan, juga bukan perkara membeli dan memasang teknologi tertentu saja. Bukan hanya soal investasi dalam teknologi baru yang mungkin diperlukan, tapi perlunya perubahan dalam struktur organisasi, proses bisnis, peran dan tanggung jawab, serta diperlukan perubahan gaya manajemen. Menjadi organisasi berbasis data mencakup semua hal, dan ini cukup sepadan dengan manfaat yang bisa diperoleh.
Untuk menjadi organisasi berbasis data, harus dipastikan bahwa sebanyak mungkin konsumen (pengguna data tersebut) dapat memperoleh manfaat dari semua data yang dikumpulkan selama bertahun-tahun. Data tersebut juga digunakan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan proses bisnis dan pengambilan keputusan. Ini berarti bahwa data konsumen harus mendapatkan akses yang lebih mudah dan lebih cepat.
Hal ini bukan hanya soal kinerja tetapi kepastian terhadap kebutuhan data, sehingga membutuhkan arsitektur data yang sangat fleksibel yang didukung setidaknya delapan fitur berikut:
1. Dukungan untuk “ad-hoc reporting”
Mungkin terlihat klise dan kuno, tetapi sangat relevan untuk organisasi berbasis data. Manajemen mungkin perlu laporan baru untuk membuat keputusan yang cepat karena adanya urgensi. Membuat keputusan berdasarkan data yang tepat tentunya lebih baik dibandingkan berdasarkan asumsi dan dugaan. Proses tersebut dapat dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagai sistem dan menggabungkannya dengan cepat untuk dianalisa.
2. Perspektif atau sudut pandang data yang konsisten
Di mana pun dan kapan pun data tersebut digunakan oleh konsumen, dan terlepas dari konsumen individu, hal itu harus mewakili keadaan data yang sama. Misalnya, data penjualan yang ditampilkan dengan spreadsheet sederhana, dashboard canggih, atau aplikasi Java semuanya harus tersedia secara konsisten.
3. Sudut pandang 3600 pada tampilan objek bisnis
Apakah konsumen data adalah aplikasi seluler yang digunakan oleh ratusan customers online, atau spreadsheet saja yang hanya digunakan oleh top management, view 3600 pada objek bisnis, seperti pelanggan, pasien, atau pabrik, harus tersedia untuk mereka semua.
4. Spesifikasi yang terpusat dari aturan privasi data
Aturan privasi data sebaiknya diterapkan secara terpusat, dibandingkan tersebar di ratusan sistem, aplikasi, database, dan laporan. Organisasi tidak akan mampu menanggung apabila terdapat kesalahan manajemen dan ketersediaan data.
5. Zero latency data
Kelompok data konsumen yang mengharuskan data latensi rendah terus meningkat. Ini menunjukan bahwa tidak mungkin arsitektur data berada pada saat data disalin beberapa kali dari satu database ke yang lain. Arsitektur data baru harus dapat menyajikan setidaknya data real-time.
6. Dukungan untuk teknologi pemrosesan data baru
Terutama dalam sepuluh tahun terakhir, banyak teknologi yang cepat untuk penyimpanan data dan analitik telah tersedia. Ketika mereka menawarkan manfaat, arsitektur data baru harus menawarkan kemampuan plug-and-play, memungkinkan teknologi seperti itu dengan mudah diterapkan dan digunakan. Teknologi baru dapat berarti peluang bisnis baru.
7. Akses ke data master
Penggunaan data master seharusnya tidak terbatas pada beberapa bagian saja, tetapi untuk setiap konsumen data. Data master harus menjadi bagian yang sepenuhnya terintegrasi dari arsitektur data.
8. Akses ke metadata deskriptif
Metadata sangat penting untuk pemahaman data secara keseluruhan. Menyimpan dan mengelola metadata sangat berguna, tetapi tantangannya adalah membuatnya mudah tersedia untuk data konsumen sebagai data aktual. Semakin mudah mengakses metadata, semakin transparan sistemnya bagi pengguna, dan kepercayaan pada laporan akan bertambah.
Menjadi Data-Driven
Masing-masing fitur virtualisasi data di atas bak fungsi sarung tangan. Virtualisasi data mungkin bukan keseluruhan solusi. Dengan sendirinya, itu tidak akan membuat suatu organisasi digerakkan oleh data. Tapi itu dapat memberikan masing-masing fitur penting di atas, dan itu akan menjadi awal yang baik. Virtualisasi data dapat bertindak sebagai gerbang arsitektur data ke semua data yang disembunyikan dalam sistem transaksional (baik secara cloud dan atau secara on-premises), data warehouse, atau flat file.
Ini dapat membantu membuka semua data dengan mudah, membantu orang untuk menggunakannya secara lebih konsisten. Itu juga dapat mengirimkan metadata dan data master, menunjukkan data waktu nyata, dan mengeksploitasi teknologi baru.
Berca Hardayaperkasa memiliki pengalaman lebih dari puluhan tahun dalam memberikan solusi dalam mengembangkan teknologi virtualisasi data secara lebih luas dan efisien. Sesuai dengan tujuan organisasi yaitu meningkatkan nilai bisnis dan mempermudah pengambilan keputusan. Untuk informasi selanjutnya dapat hubungi di sini.