Oleh: Enrico Joseph Carl, ERI Department
Virtulisasi menjadi suatu kegiatan wajib yang harus dilakukan perusahaan di era modern ini. Virtulisasi menjadi suatu yang sangat penting karena dengan adanya suatu virtualisasi pada infrastruktur TI yang dimiliki perusahaan, perusahaan dapat meminimalisir resiko resiko pada datacenter perusahaan yang diakibatkan oleh human error maupun resiko dari adanya bencana alam yang memungkinkan datacenter perusahaan mengalami suatu kerusakan atau bahkan datacenter tidak lagi berfungsi. Virtualisasi juga membuat perusahaan dapat meminimalisir operation expense yang mereka keluarkan karena dengan adanya virtualisasi proses proses bisnis perusahaan dapat berjalan dengan lebih efekttif dan juga efisien.
Seperti yang kita ketahui bahwa datacenter mempunyai banyak bagian seperti server dan storage. Dengan adanya virtualisasi maka perusahaan dapat mengurangi kebutuhan akan suatu server fisik karena virtualisasi memungkinkan perusahaan untuk memaksimalkan satu server untuk dapat menjalani beberapa OS dan juga apps dengan membuat suatu virtual machine pada server itu sendiri. Bisa dibilang dengan adanya suatu virtualisasi maka perusahaan dapat menghemat biaya cost yang dikeluarkan oleh perusahaan. Contohnya adalah menghemat space ruangan datacenter perusahaan (membangun gedung datacenter), dan hardware yang dikeluarkan perusahaan untuk mengelola suatu server juga berkurang seperti power supply dan juga pendingin udara server yang berfungsi untuk mengatasi heat.
Selanjutnya salah satu keuntungan yang didapat oleh perusahaan ketika melakukan virtulisasi server adalah mengurangi resiko akan bencana bencana yang tidak dapat diprediksi. Resiko ini semakin berkurang karena dengan adanya virtualisasi pada server maka perusahaan dapat melakukan suatu back up atau disaster recovery yang dilakukan oleh software virtualisasi tersebut. Ini juga memungkinkan perusahaan untuk lebih mudah dalam memindahkan suatu datacenter dan menjadikan datacenter perusahaan menjadi high availability.
Salah satu solusi yang diberikan Berca terhadap customer adalah virtulisasi server dengan menggunakan VMware. VMware sendiri adalah perusahaan software virtualisasi yang berasal dari America yang sudah berdiri sejak tahun 1998 dan berpusat di Palo Alto, California. VMware sendiri memungkinkan perusahaan untuk dapat memberikan layanan terbaik kepada customernya dan juga membantu para pekerja yang ada di perusahaan untuk memberikan hasil yang maksimal kepada perusahaan dengan modernisasi aplikasi, cloud, networking, dan juga digital workspace yang ditawarkan oleh VMware.
Seperti yang diketahui bahwa mengubah suatu IT infrastruktur yang bersifat tradisional/fisik menjadi IT infrastruktur berbasis software/virtualisasi/cloud tidak semudah yang dibayangkan karena dalam IT infrastruktur itu sendiri terdapat banyak kompleksitas seperti banyaknya varian compute,storage, dan juga network. Namun VMware dapat memodernisasi itu semua sehingga perusahaan dapat mengelola infrastrukurnya yang kompleks dalam suatu kesatuan bersifat software defined/virtual/cloud yang sangat menguntungkan perusahaan dan juga membuat perusahaan untuk terus beradaptasi dengan evolusi datacenter yang terus berkembag.
Komponen-komponen dalam modern datacenter tidak luput dari komputasi, storage dan juga network. Salah satu solusi dari VMware untuk memvirtualisasikan komponen-komponen tersebut adalah vSphere, vSan, dan NSX.vSphere adalah virtualisasi yang fokus untuk mengelola server sedangkan vSAN untuk storage dan NSX untuk networking dan security. vSphere membantu perusahaan untuk dapat menjalankan, mengelola, menghubungkan, dan mengamankan aplikasi aplikasi perusahaan yang berpusat pada server secara lebih efektif dan juga efisien.
VMware vSphere sendiri sudah mencapai version ke 7 pada 2 April 2020 dan tentunya ada peningkatan peningkatan yang diupdate pada versi VMware vSpehere 7 ini. Fitur fitur yang baru pada VMware vSphere 7 adalah:
- vSphere dengan Kubernetes
Pada kalangan developer yang membuat aplikasi dengan arsitektur microservice, docker containers bukanlah suatu hal yang asing lagi. Seperti yang diketahui bahwa kubernetes beroperasi pada suatu cluster dan dapat menghadirkan load balancing, high availability, dan juga scalability. VMware vSphere 7 memungkinkan perusahaan untuk mengelola cluster kubernetes dengan menggunakan fitur kubernetes interface yang ada di vSphere 7. Ini juga memungkinkan perusahaan untuk menjalankan POD kubernetes diatas suatu virtual machine dengan menggunakan fitur vSphere POD service.
- Peningkatan pada fitur clustering
VMware DRS cluster (Distributed Resource Scheduler) pada vSphere 7 berbeda dengan DRS cluster yang ada pada version vSphere 6.7 sebelumnya. Pada vSphere 6.7 DRS lebih fokus untuk menstabilkan beban dari masing-masing host ESXi pada suatu cluster. Jika pada suatu host mempunyai beban yang lebih banyak dibanding dengan host yang lain maka DRS pada vSphere 6.7 ini membantu perusahaan untuk memindahkan kelebihan beban pada host yang menampung ke host lain yang masih mempunyai free resource secara otomatis maupun manual.
Sekarang DRS pada vSphere 7 tidak lagi memfokuskan untuk menyeimbangkan beban yang di tampung oleh masing masing host melainkan lebih memperhatikan dan mengelola kesehatan dari masing masing virtual machine itu sendiri. DRS pada vSphere 7 ini memberikan suatu score metric pada masing masing virtual machine. Dari skala 0% sampai dengan 100% (dengan pengelompokan 0-20%, 20-40%, 60-80%, dan 80-100%) semaking tinggi angka pada score metric maka semakin kecil resource contention pada VM tersebut. Dan salah satu peningkatan yang ada pada DRS vSphere 7 adalah dapat melakukan penghitungan terhadap pemanfaatan resource setiap menit yang sebelumnya pada DRS vSphere 6.7 hanya dapat melakukan penghitungan pemanfaatan resources setiap 5 menit saja.
- VMware vMotion
Pada vSphere 7, vMotion melakukan migrasi VM antara host EXSi secara lebih efektif dan efisien karena konsumsi sumberdaya yang dibutuhkan semakin kecil dan juga stunt time yang lebih rendah dibanding vSphere 6,7. vMotion sendiri adalah fitur dari VMware yang memugkinkan migrasi VM antara host EXSi tanpa harus mengganggu VM yang sedang beroperasi.
- Pembaharuan vCenter
vCenter terbaru dapat membuat perusahaan untuk lebih efektif dan efisien dalam beroperasi dengan fitur VMware yang baru. vCenter 7 sekarang tidak dapat di install pada Windows melainkan menjadi suatu alat virtual berdasarkan Photon OS ( OS berbasis Linux yang dikelola VMware). Perusahaan juga tidak perlu lagi untuk memasang plug-in/add-on pada browser karena sudah ada HTML5 vSphere Client yang menyediakan semua fitur dan juga dapat digunakan untuk menjadi vCenter Management. Yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah bahwa vCenter 7 ini hanya dapat diproses oleh host EXSi diatas 6.0 (6.5, 6.7, 7.0 support dengan VMware vCenter 7).
- VMware vSphere Lifecycle Manager
Pada vSphere 7 sudah tidak digunakan lagi VMware update manager karena pada vSphere 7 sudah disediakan vSphere Lifecycle Manager (VSLM) yang merupakan bagian dari vCenter. VSLM sendiri berfungsi untuk mengelola lifecycle dan juga konfigurasi terhadap vSphere 7 seperti melakukan install pembaharuan, patch, dan juga upgrade firmware. Semua proses ini dilakukan secara otomatis oleh VSLM. VSLM beroperasi dengan gambar yang berisi elemen seperti ESXi version, vendor add-ons (patches, drivers), dan komponen (VIBs, payloads,bulletins).