AWS dan Berca Hadirkan Solusi Hybrid Cloud untuk Percepatan Transformasi Digital di Indonesia

 

Saat ini tren adopsi cloud di Indonesia memiliki prospek yang bagus. Terlebih, perkembangan startup yang cenderung lebih melek teknologi terkini dan membangun aplikasi baru berupa microservices di atas infrastruktur cloud.

 

Demikian yang disampaikan oleh Bintoro Yuwono, Presiden Direktur Berca Hardayaperkasa, perusahaan penyedia jasa konsultasi teknologi informasi dalam diskusi virtual tentang manfaat cloud, Kamis (18/8). “Startup cenderung lebih melek teknologi terbaru dan membangun aplikasi baru dalam bentuk microservices di atas infrastruktur cloud atau paling tidak lebih mudah untuk bermigrasi ke cloud,” kata Bintoro.

 

Ia mengungkapkan bahwa hampir semua startup, termasuk di lingkungan teknologi keuangan, telah menggunakan cloud karena dituntut harus bergerak lebih cepat. Sedangkan enteprise customer cenderung memilih model hybrid cloud. Dengan hybrid cloud, beban kerja aplikasi bisa dipindahkan ke cloud, walaupun sebagian besar data masih disimpan di on-premises environment. Secara umum, Bintoro melihat banyak korporasi di Indonesia yang menilai cloud sebagai alternatif solusi teknologi yang menarik.

 

Di sisi lain, salah satu bidang yang masih membutuhkan perhatian dan sosialisasi lebih adalah keamanan. “Cloud is secure. Keamanan sendiri menjadi salah satu prioritas penyedia cloud seperti Amazon Web Services (AWS). Dengan bermigrasi ke cloud, perusahaan tidak perlu lagi mengkhawatirkan keamanan infrastrukturnya sendiri,” jelasnya.

 

Bintoro menegaskan, Berca Hardayaperkasa, perusahaan yang ia pimpinnya saat ini berkomitmen untuk mendorong percepatan transformasi digital di Indonesia melalui solusi yang dihadirkannya. “Untuk memberikan solusi andal bagi bisnis customer, Berca dan AWS membangun teknologi cloud yang dikembangkan oleh AWS,” katanya.

 

Perusahaan telah menjadi bagian dari komunitas AWS Partner Network (APN) sejak tahun 2018, yaitu sebagai Consulting Partner sekaligus Public Sector Partner. Dengan menjadi APN, perusahaan dapat memanfaatkan AWS untuk membangun solusi dan layanan bagi customernya. Di sisi lain, AWS memberikan dukungan bisnis, teknis, dan pemasaran yang bernilai untuk partner APN-nya.

 

Bintoro mengatakan bahwa tidak seperti infrastruktur on-premise, cloud menawarkan efisiensi biaya dengan model pembayaran berbasis penggunaan. Sedangkan infrastruktur on-premise, memiliki kapasitas yang tidak terpakai 100 persen dan akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

 

Cloud juga memungkinkan perusahaan untuk berinovasi lebih cepat.

 

Pertama, karena proses penambahan kapasitas, baik untuk komputasi maupun beban kerja lainnya, membutuhkan waktu yang jauh lebih sedikit dibandingkan on-premise.

 

Kedua, ada banyak solusi yang bisa dikembangkan berbasis teknologi cloud. AWS sendiri menyediakan lebih dari 100 layanan, termasuk komputasi, penyimpanan, database, analitik, hingga kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan pembelajaran mesin (machine learning). Solusi-solusi tersebut memungkinkan perusahaan untuk terus beradaptasi dan menjalankan strategi bisnisnya di era industri 4.0 yang menuntut adopsi teknologi digital secara masif. Salah satu tuntutan yang muncul antara lain mampu menghadirkan ruang kerja digital (digital workspace) yang dapat memastikan kerja jarak jauh lancar dan aman, termasuk dari rumah.