Profesonal IT yang bergerak di industri digital familiar dengan otontikasi. Tidak mengherankan jika autentikasi identitas merupakan salah satu aspek paling penting dalam berbisnis di era digital. Tanpa memverifikasi pengguna sesuai dengan yang mereka katakan, berarti kamu membiarkan pintu terbuka untuk penipuan, pembobolan data, dan serangan siber yang berbahaya. Dengan munculnya AI, autentikasi identitas akan mengalami transformasi. Untuk memahami caranya, mari selami semua yang perlu kamu ketahui tentang autentikasi AI.
Bagaimana AI Membantu Verifikasi Identitas?
Metode autentikasi tradisional menjadi kurang efektif saat ini karena tingginya tingkat penggunaan ulang kata sandi dan meningkatnya jumlah kredensial yang dicuri yang tersedia di basis data web gelap dari pelanggaran data sebelumnya. Untungnya, AI dapat memberikan autentikasi yang lebih baik dan lebih aman dengan melampaui batas-batas tradisional dan menggabungkan konteks data, biometrik, dan pola perilaku pengguna.
Apa Saja Jenis Autentikasi AI yang Berbeda?
autentikasi biometrik sangat populer di kalangan perusahaan yang berpikiran tentang pertahanan siber saat ini, dan AI memainkan peran yang sangat besar di sini. Beberapa contohnya termasuk dinamika keystroke (pola pengetikan), biometrik perilaku (menganalisis pola perilaku pengguna untuk membuat sidik jari siber), pengenalan wajah, dan pengenalan suara.
Biometrik perilaku, khususnya, dengan cepat menjadi jenis verifikasi AI yang disukai saat ini. Mengapa? Karena biometrik perilaku dapat memberikan autentikasi berkelanjutan dengan melacak dan memverifikasi perilaku pengguna seperti ritme pengetikan, gerakan mouse, dan pola penggunaan perangkat. Selain itu, biometrik ini juga memberikan pengalaman autentikasi yang lebih mulus dan tanpa hambatan, karena tidak mengharuskan pengguna untuk mengingat atau memasukkan kata sandi.
Dan yang paling penting, alat autentikasi identitas ini hanya dapat dilakukan dengan kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin. Teknologi ini mengandalkan autentikasi yang sangat tepat yang didorong oleh kumpulan data yang besar dan algoritme yang canggih. Dan sebagai hasilnya, mereka hampir tidak mungkin dilewati oleh para penipu.
Bagaimana Sistem Autentikasi AI Mengurangi Bias AI?
“Bias AI” mengacu pada kecenderungan algoritma dan sistem kecerdasan buatan untuk melanggengkan dan memperkuat bias dan diskriminasi yang ada dalam data yang dilatih dan dalam keputusan yang diambil.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh sistem autentikasi AI untuk mengurangi bias:
- Data pelatihan yang beragam
Menggunakan kumpulan data yang beragam dan representatif untuk melatih sistem AI dapat membantu mengurangi bias dan meningkatkan akurasi untuk kelompok yang kurang terwakili.
- Algoritme keadilan
Algoritme ini dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi bias dalam sistem AI dengan menyeimbangkan akurasi di berbagai kelompok demografis.
- Pengawasan manusia
Memiliki pengawasan dan tinjauan manusia dalam pengembangan dan penerapan sistem AI dapat membantu memastikan bahwa potensi bias dapat diidentifikasi dan diatasi.
- Pemantauan dan evaluasi rutin
Pemantauan rutin terhadap kinerja dan hasil sistem AI dapat membantu mengidentifikasi potensi bias yang mungkin muncul dari waktu ke waktu dan memungkinkan dilakukannya tindakan perbaikan yang tepat.
- Transparansi dan akuntabilitas
Membuat sistem AI yang transparan dan akuntabel dapat membantu meningkatkan kepercayaan terhadap teknologi dan mendorong penggunaan yang bertanggung jawab.
Langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi bias AI dalam sistem autentikasi dan memastikan bahwa sistem tersebut adil, tidak bias, dan efektif dalam melindungi privasi dan keamanan pengguna.
Penggunaan AI dalam keamanan siber bukanlah hal yang baru, tetapi menjadi semakin kuat dan semakin meluas. Saat ini, semakin banyak perusahaan yang mencari autentikasi AI untuk membantu melindungi sistem mereka dari aktor jahat.
Jika bisnis kamu membutuhkan informasi lebih mengenai AI untuk otontikasi, hubungi tim Berca di marketing@berca.co.id
