Ransomware merupakan salah satu ancaman cyber yang semakin mengkhawatirkan, terutama dalam konteks aplikasi. Ransomware adalah jenis malware yang bertujuan untuk mengenkripsi data atau mengunci akses ke sistem komputer atau perangkat seluler, kemudian meminta tebusan (ransom) kepada korban agar data atau akses tersebut dapat dikembalikan. Berikut ini akan dijelaskan mengapa aplikasi bisa terkena ransomware, seberapa berbahayanya, cara kerjanya, dan apa yang menjadi target utamanya.
Setelah kita mengetahui apa itu ransomware, mari cari tahu kenapa aplikasi terkena ransomware?
Aplikasi bisa terkena ransomware karena seringnya penggunaan aplikasi yang tidak aman. Ini dapat terjadi ketika pengguna mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya atau menggunakan versi pirated yang telah dimodifikasi. Selain itu, kerentanan dalam kode aplikasi atau sistem operasi juga dapat dimanfaatkan oleh penyerang untuk menyuntikkan ransomware.
Seberapa Berbahayanya Ransomware?
Ransomware sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan kerugian finansial, kehilangan data berharga, dan bahkan merusak reputasi individu atau perusahaan. Jika tebusan tidak dibayar, data yang dienkripsi biasanya akan hilang selamanya. Dan biaya tebusan tidak main-main. Jutaan hingga ratusan juta, tergantung dari pencuri data menawarkan data.
Ransomware kadang memiliki cara kerja ransomware yang tidak dapat diprediksi. Ransomware bekerja dengan mengenkripsi file-file penting pada perangkat yang terinfeksi sehingga pemilik perangkat tidak bisa mengaksesnya. Setelah enkripsi selesai, korban akan menerima pesan tebusan yang berisi petunjuk untuk membayar tebusan agar data dapat dikembalikan. Pembayaran biasanya dilakukan dalam bentuk mata uang kripto untuk menyembunyikan identitas penyerang.
Ransomware Menyerang Apa?
Ransomware dapat menyerang berbagai target, mulai dari perangkat individu hingga perusahaan besar. Ini bisa termasuk komputer pribadi, server bisnis, jaringan rumah sakit, hingga infrastruktur penting seperti pembangkit listrik dan sistem transportasi. Penyerang biasanya memilih target yang memiliki data berharga dan mampu membayar tebusan.
Untuk melindungi diri dari ransomware, penting untuk selalu menggunakan perangkat lunak yang legal dan terbaru, menjaga cadangan data yang teratur, dan menjalankan perangkat lunak keamanan yang kuat. Selain itu, pendidikan tentang ancaman ransomware dan kebijakan keamanan yang ketat juga merupakan langkah-langkah kunci dalam melawan serangan ini. Ransomware adalah ancaman yang serius, dan pemahaman yang baik tentang cara kerjanya dapat membantu individu dan organisasi untuk lebih waspada dan berhati-hati dalam menghadapinya.
Rekomendasi praktik-praktik terbaik untuk membantu melindungi diri dari ransomware dan serangan siber lainnya.
- Memperkuat perisai pertahanan, termasuk:
- Alat keamanan yang melindungi dari vektor serangan yang paling umum, termasuk perlindungan titik akhir dengan kemampuan anti-eksploitasi yang kuat untuk mencegah eksploitasi kerentanan, dan Zero Trust Network Access (ZTNA) untuk menggagalkan penyalahgunaan kredensial yang disalahgunakan.
- Teknologi adaptif yang merespons serangan secara otomatis, mengganggu musuh dan memberi waktu bagi pertahanan untuk merespons.
- Deteksi, investigasi, dan respons ancaman 24/7, baik yang dilakukan secara internal maupun oleh penyedia Managed Detection and Response (MDR) spesialis.
- Mengoptimalkan persiapan serangan, termasuk membuat cadangan secara teratur, berlatih memulihkan data dari cadangan, dan mempertahankan rencana respons insiden yang mutakhir.
- Menjaga kebersihan keamanan yang baik, termasuk menambal tepat waktu dan secara teratur meninjau konfigurasi alat keamanan.
Berca Hardayaperkasa siap membantu tim anda untuk terhindar dari ancaman ransomware, dengan solusi yang pas dan menguntungkan. Untuk terkait kelengkapan solusi proteksi dapat kamu lihat dengan klik disini. Untuk berkonsultasi dapat kamu hubungi tim marketing di marketing@berca.co.id atau whatsapp