Pentingnya Disaster Recovery Center dalam Bisnis

Disaster Recovery Center

Kalian masih ingat dengan kebakarana gedung cyber yang berlokasi di Kuningan Barat? Sehingga membuat beberapa aplikasi dari perusahaan ternama seperti Shopee dan aplikasi IPOT sempat mengalami downtime. Di dunia bisnis yang penuh tantangan, perusahaan-perusahaan modern harus menghadapi berbagai risiko, termasuk bencana alam, serangan siber hingga kesalahan lainnya.

 

Tidak perlu lama menghadapi masalah ini jika perusahaan memiliki disaster recovery center (DRC). Disaster Recovery Center menjadi sangat pentinh, kita akan menjelaskan mengapa perusahaan membutuhkan Disaster Recovery dan bagaimana cara kerja solusi ini.

 

Disaster Recovery adalah metode untuk mengamankan semua sistem dan dapat mendapatkan kembali akses dan fungsionalitas infrastruktur IT setelah kejadian seperti bencana alam, serangan dunia maya, atau bahkan gangguan bisnis.

Untuk jarak lokasi DRC pun sudah diatur untuk keamanan yang ketat, sebaiknya lokasi DRC adalah 35KM-50KM.

 

Mengapa Perusahaan Membutuhkan Disaster Recovery?

  • Perlindungan Data

Data adalah aset berharga bagi perusahaan. Dengan adanya Disaster Recovery, data yang krusial bisa disimpan dan dilindungi dari berbagai ancaman, seperti kebakaran, banjir, atau kerusakan perangkat keras.

  • Kontinuitas Bisnis

Bencana atau kegagalan sistem tidak bisa diprediksi.  Dengan Disaster Recovery, memastikan bahwa bisnis bisa tetap dapat beroperasi meskipun terjadi gangguan. DRC adalah system cadangan sehingga perusahaan dapat melanjutkan aktivitasnya dengan sedikit atau tanpa gangguan sama sekali.

  • Kepatuhan Hukum

Banyak regulasi yang mengharuskan perusahaan untuk menjaga dan melindungi data dengan baik. Disaster Recovery membantu perusahaan mematuhi peraturan ini dan menghindari potensi denda atau sanksi.

 

 

Langkah-langkah Disaster Recovery Center

Kamu penasaran bagaima cara kerja disaster Recovery? Dan bagaimana DRC bekerja dengan langkah-langkah berikut?

 

  1. Evaluasi Risiko

Pertama, perusahaan harus mengidentifikasi potensi risiko dan ancaman yang mungkin terjadi. Ini termasuk bencana alam, serangan siber, dan masalah perangkat keras.

 

  1. Perencanaan

Berdasarkan evaluasi risiko, perusahaan merencanakan tindakan apa yang harus diambil jika bencana terjadi. Ini mencakup pembuatan cadangan data, pemulihan sistem, dan komunikasi darurat.

 

  1. Penyediaan Cadangan

Perusahaan menyimpan salinan data dan sistem yang krusial di lokasi yang aman yang berjarak jauh dari data center utama, seperti Disaster Recovery Center atau cloud. Data ini terus diperbarui secara berkala.

 

  1. Pemulihan

Ketika bencana terjadi, Disaster Recovery Center akan menjadi pusat operasi utama. Sistem dan data cadangan akan diaktifkan untuk memastikan bisnis tetap berjalan

 

  1. Pemulihan Normal

Setelah bencana diatasi, perusahaan akan bekerja menuju pemulihan normal. Data-data yang hilang akan dikembalikan dan sistem akan kembali berjalan seperti biasa.

 

  1. Evaluasi dan Pembelajaran

Setelah insiden, perusahaan akan mengevaluasi rencana Disaster Recovery mereka dan melakukan perbaikan jika diperlukan. Pembelajaran dari pengalaman ini akan membantu meningkatkan respons di masa depan.

 

Disaster Recovery Center adalah perangkat yang vital dalam menjaga bisnis tetap berjalan bahkan di tengah bencana. Dengan perencanaan yang matang dan solusi Disaster Recovery yang baik, perusahaan dapat melindungi data, menjaga kontinuitas bisnis, dan menjaga reputasi mereka. Sebuah langkah bijak yang perlu diperhitungkan oleh setiap perusahaan modern.

 

Jika kamu ingin tahu lebih lanjut mengenai Disaster Recovery Center kamu dapat tanyakan ke Tim kami di Marketing@berca.co.id atau Whatsapp