Artificial Intelligence tidak bisa dipungkiri semakin diminati masyrakat seperti mengedit foto menjadi animasi Disney dan menjadi versi Photobook. menurut AI Readiness Index pertama Cisco, hanya 20% dari organisasi di Indonesia yang sepenuhnya siap untuk menerapkan dan memanfaatkan teknologi yang didukung oleh Artificial Intelligence (AI).
Faktanya, bisnis yang menggunakan AI jauh lebih efektif untuk waktu jika digunakan dengan benar. Jika perusahaan peduli dengan fakta ini, para pekerja tidak perlu khawatir akan tergantikan oleh kecanggihan AI.
Penelitian baru ini menemukan bahwa pengadopsian AI mengalami kelambatan selama puluhan tahun, namun kemajuan Generative AI, yang diguanakan masyarakat umum pada tahun lalu, mendorong perhatian lebih besar terhadap tantangan, perubahan dan peluang baru yang dimunculkan oleh teknologi ini.
Kita akan mencoba meyakinkan para pengusaha dan para manajemen atas bahwa AI banyak digunakan oleh perusahaan besar.
5 Perusahaan Besar dan Terkenal yang Menggunakan AI
YouTube adalah perusahaan lain yang telah menggunakan Machine Learning (Teknik pembelajaran) untuk bisnis sejak lama. Situs ini menggunakan teknik untuk merekomendasikan video kepada pemirsa, yang didasarkan pada pemodelan data historis dalam jumlah besar.
Pendekatan ini bergantung pada fakta bahwa orang cenderung menyukai dan menonton video yang pernah ditonton oleh orang lain. Dengan menganalisis riwayat menonton pengguna individu dan riwayat menonton pengguna dengan minat yang sama, YouTube dapat merekomendasikan video yang kemungkinan besar akan dinikmati oleh pemirsa.
YouTube telah membangun sistem ini sejak tahun 2008. Sebelumnya, rekomendasi hanya didasarkan pada video yang paling banyak ditonton. Sekarang, rekomendasi Anda didasarkan pada “lebih dari 80 miliar informasi” tentang Anda, menurut YouTube. Dengan jumlah data yang sangat besar ini, YouTube menggunakan jaringan saraf yang besar untuk berbagai kasus penggunaan.
Netflix adalah bisnis yang sangat sukses saat ini karena sebagian besar dunia menggunakan layanan Netflix sebagai hiburan. Area pertama di mana mereka menggunakan data adalah untuk lebih memahami kita sebagai konsumen sehingga mereka dapat dengan tepat memahami apa yang kita tonton, apa yang kita jelajahi, dan apa yang kita lewati.
Area kedua di mana mereka menggunakan AI dan Big Data adalah untuk merekomendasikan film dan program TV baru untuk ditonton. Yang menarik adalah 80% dari apa yang kita tonton di Netflix sekarang didorong oleh rekomendasi mereka.
Area ketiga di mana Netflix menggunakan AI dan pembelajaran mesin adalah untuk membuat gambar mini secara otomatis. Mereka jelas menyadari bahwa kita hanya menghabiskan waktu yang terbatas untuk mencari film berikutnya yang ingin kita tonton dan apa yang mereka temukan adalah bahwa kita hanya menghabiskan waktu satu setengah menit untuk mencari film.
Tesla adalah perusahaan yang selalu menjadi yang terdepan dalam inovasi, tidak terkecuali dalam penggunaan kecerdasan buatan (AI) dan analitik data besar pada mobil swakemudinya. Dengan memanfaatkan teknologi canggih ini, Tesla mampu menciptakan pengalaman berkendara yang lebih aman, lebih efisien, dan lebih nyaman bagi para pelanggannya.
Tesla menggunakan AI dan analitik data besar dalam mobil swakemudi mereka untuk meningkatkan kinerja dan keamanan kendaraan mereka. Dengan mengumpulkan dan menganalisis data dari sensor dan kamera pada kendaraan mereka, sistem AI Tesla dapat mengidentifikasi dan memprediksi potensi bahaya di jalan, seperti kendaraan lain, pejalan kaki, dan rintangan.
Hal ini memungkinkan mobil untuk mengambil keputusan secara real-time dan mengambil tindakan yang tepat untuk menghindari kecelakaan. Selain itu, Tesla menggunakan analisis data besar untuk meningkatkan pengalaman berkendara secara keseluruhan dengan menganalisis data tentang pola lalu lintas, kondisi jalan, dan cuaca untuk mengoptimalkan rute dan membuat perjalanan menjadi lebih efisien.
Pada perusahaan Walmart AI menyarankan penempatan produk yang optimal di rak, sementara fitur baru yang sedang dikembangkan akan segera memprioritaskan tugas pekerja sesuai dengan urgensi.
Teknologi ini juga dapat berguna secara langsung bagi pembeli. Jika pelanggan bertanya di mana letak jus jeruk, para pekerja, dengan menggunakan suara atau teks, dapat menanyakan kepada aplikasi yang didukung oleh pemrosesan bahasa alami, sebuah subbidang AI yang memungkinkan aplikasi untuk memahami pertanyaan seperti manusia. Walmart mengatakan bahwa karyawannya mengajukan lebih dari 600.000 pertanyaan kepada aplikasi ini setiap minggunya.
Perusahaan ini menggunakan AI untuk mengotomatisasi tugas, meningkatkan layanan pelanggan, dan mempersonalisasi pengalaman berbelanja.
- Unilever
Lebih dari 400 merek yang di bawah naungan Unilever. Terkait banyaknya produk ini, unilever pasti membutuhkan sumber daya manusia demi kelangsungan perusahaan. Saat ini, Unilever mempercayakan teknologi AI untuk prores perekrutan yang disempurnakan dengan AI. Unilever merekrut lebih dari 30.000 orang per tahun dan memproses sekitar 1,8 juta lamaran pekerjaan.
Hal ini membutuhkan waktu dan sumber daya yang sangat besar. Sebagai merek multinasional yang beroperasi di 190 negara, pelamar berasal dari seluruh dunia. Menemukan orang yang tepat adalah unsur penting untuk sukses, dan Unilever tidak bisa mengabaikan bakat hanya karena terkubur di bagian bawah tumpukan CV.
Setelah kita mengetahui bahwa dampak dari AI sangat membantu dan dapat dioptimalkan oleh pengusaha untuk kelangsungan perusahaan. Mungkin beberapa pengusaha akan bertanya “Seberapa penting AI bagi perusahaan saya?” Berca Hardayaperkaas dapat membantu memberikan jawaban atas pertanyaanmu. Hubungi tim Berca di Marketing@berca.co.id dan WhatsApp