Gelombang panas yang menyengat melanda Asia Tenggara, dengan suhu udara yang melonjak ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, mendorong pihak berwenang untuk mengeluarkan peringatan kesehatan dan mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari dampak yang fatal.
Karena cuaca yang sangat ekstrim ini, diperlukan sebuah alat yang dapat memprediksi kondisi cuaca secara real time dengan berbasis IoT (Internet of Things).
Apa itu IoT dan bagaimana cara kerjanya?
IoT adalah singkatan dari Internet of Things, yang merupakan istilah yang menggambarkan jaringan objek fisik yang tertanam dengan sensor, aktuator, dan kemampuan komunikasi. Objek-objek ini dapat mengumpulkan dan bertukar data dengan perangkat, sistem, dan layanan cloud lainnya melalui internet. Perangkat IoT dapat berkisar dari sensor sederhana dan pengukur pintar hingga mesin dan kendaraan yang kompleks. Jaringan IoT dapat menggunakan teknologi dan protokol yang berbeda, seperti Wi-Fi, Bluetooth, LoRaWAN, atau 5G, untuk menghubungkan perangkat dan memungkinkan transmisi data. Platform IoT dapat menyediakan berbagai fungsi dan layanan, seperti penyimpanan data, pemrosesan, visualisasi, analitik, dan keamanan, untuk mengelola dan mengoptimalkan jaringan dan aplikasi IoT.
Bagaimana perangkat IoT dapat mengumpulkan data cuaca?
Salah satu manfaat utama teknologi IoT adalah memungkinkan pengumpulan data cuaca dari berbagai sumber dan lokasi. Perangkat IoT dapat mengukur berbagai parameter cuaca, seperti suhu, kelembapan, tekanan, kecepatan angin, curah hujan, radiasi matahari, dan kualitas udara. Perangkat ini dapat digunakan di lingkungan yang berbeda, seperti daerah perkotaan, pedesaan, pesisir, atau pegunungan, dan pada skala yang berbeda, seperti pribadi, lokal, regional, atau global. Sebagai contoh, stasiun cuaca pribadi dapat menyediakan data cuaca untuk rumah tangga atau komunitas individu, sementara satelit dan drone dapat menyediakan data cuaca untuk area yang luas atau daerah terpencil. Perangkat IoT juga dapat melengkapi atau menambah stasiun dan jaringan cuaca yang ada, yang mungkin memiliki cakupan atau akurasi yang terbatas.
Bagaimana aplikasi IoT dapat menggunakan data dan prakiraan cuaca?
Keuntungan terakhir dari teknologi IoT adalah dapat memanfaatkan data dan pra-kiraan cuaca untuk berbagai aplikasi dan kasus penggunaan. Aplikasi IoT dapat memanfaatkan prakiraan ini dari platform IoT untuk mengoptimalkan operasi mereka, meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan layanan. Misalnya, data dan prakiraan cuaca dapat digunakan untuk mengelola irigasi pintar dan pemantauan tanaman untuk pertanian, menyesuaikan pencahayaan dan pemanasan pintar untuk bangunan, mengoptimalkan produksi dan konsumsi energi terbarukan untuk jaringan listrik, merencanakan dan merutekan transportasi dan logistik pintar untuk mobilitas, memberikan peringatan dan peringatan untuk bencana alam dan keadaan darurat untuk keselamatan, serta memberikan informasi dan rekomendasi yang dipersonalisasi dan dikontekstualisasikan bagi pengguna untuk kesehatan dan kebugaran.
Untuk perusahaan yang membutuhkan IoT untuk kebutuhan perusahaan saat proyek berjalan, dapat menghubungi Berca Hardayaperkasa di Marketing@berca.co.id atau WhatsApp.