Awal viral Pusat Data Nasional terjadi karena terlambatnya para penumpang untuk melakukan check in mandiri di Bandara. Dari akun media social X (Twitter) @Jesswjk memposting video antrean imigrasi yang sudah mulai tidak teratur. Faktanya, ditemukan bahwa Pusat Data Nasional Sementara kebobolan pencurian data. Lalu bagaimana kronologinya?
- 17 Juni 2024, upaya penonaktifkan fitur keamanan Windows Defender
- 20 Juni 2024, Pusat Data Nasional (PDN) Sementara mengalami serangan siber. Layanan pemeriksaan imigrasi dan autogate di 5 pintu pemeriksaan imigrasi sempat tidak berfungsi (Bandara Internasional Soekarno Hatta, Bandara Internasional Juanda, Bandara Internasional Kualanamu, Bandara Internasional Hang Nadim, dan Pelabuhan Internasional Batam dan Nongsa.
- 24 Juni 2024, serangan berasal dari ransomware brain cipher yang merupakan varian terbaru dari ransomware LockBit 3.0.
- 27 Juni 2024, Kepala Badan Siber Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengungkapkan bahwa tidak ada “back up” (cadangan) terhadap data-data pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang telah mengalami gangguan dengan serangan siber.
- 2 Juli 2024, Geng ransomware Brain Cipher mengumumkan mengembalikan data pada hari Rabu dan meminta maaf kepada masyarakat Indonesia
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan pembajak PDN minta tebusan 8 juta dolar AS. Namun ia menegaskan pemerintah tidak akan membayar atau memenuhi tuntutan syang diajukan pihak penyerang itu.
Dampak Serangan:
- Gangguan pada beberapa layanan publik, seperti Layanan di Imigrasi, e-KTP, Pos Indonesia, dan BPJS Kesehatan.
- Kerugian finansial bagi pemerintah dan masyarakat hingga 6,3 Triliun
- Terganggunya kepercayaan publik terhadap keamanan data pemerintah.
Upaya Penanganan:
- Kominfo bekerja sama dengan BSSN, Cybercrime Polri, dan vendor untuk melakukan investigasi dan pemulihan layanan.
- Peningkatan keamanan siber pada infrastruktur IT pemerintah.
- Sosialisasi kepada masyarakat tentang keamanan siber.
Keamanan data dan backup data adalah hal terpenting yang harus diterapkan oleh organisasi ataupun perusahaan tanpa terkecuali. Memakai sistem keamanan yang tidak terupdate adalah suatu kesalahan yang terbilang fatal. Berca Hardayaperkasa dapat membantu tim Anda, hubungi tim kami di Marketing@berca.co.id atau WhatsApp.