Kupas Tuntas Tech Trends di Tahun 2025. 80% Manusia Mulai Berkomunisasi dengan Robot Setiap Hari?

IT research firm, Gartner, meramalkan 10 tren teknologi terbesar pada 2025, yang meliputi kemunculan teknologi Agentic  AI, permintaan untuk solusi Disinformation Security, dan robot polifungsi yang dapat mengikuti instruksi manusia.

 

Beberapa prediksi trend paling berani dari Gartner mencakup setidaknya 15 persen keputusan kerja sehari-hari akan dibuat secara otonom melalui Agnetic AI pada 2028, naik dari 0 persen pada tahun ini.

 

Meningkatnya penggunaan agentic AI berdampak pada kemajuan tata kelola AI dan teknologi baru untuk memerangi disinformasi.

Menurut Gartner, “ketika menggunakan aplikasi mobile atau situs web bank, AI sering kali mendukung fitur-fitur dalam mendeteksi penipuan, persetujuan pinjaman, dan saran keuangan yang dipersonalisasi,” kata Jasleen Kaur Sindhu, wakil presiden dan analis di Gartner. “Platform tata kelola AI membantu bank memastikan bahwa sistem ini membuat keputusan secara adil dan etis, melindungi data, serta mematuhi regulasi.”

 

Gartner memprediksi bahwa pada 2028, 50 persen perusahaan akan mengadopsi produk, layanan, atau fitur yang dirancang khusus untuk mengatasi penggunaan kasus keamanan siber disinformasi, naik kurang lebih 5 persen pada 2024.

 

Selain itu, Gartner meramalkan bahwa dalam empat tahun mendatang, perusahaan yang menggunakan platform tata kelola AI akan mencapai rating kepercayaan pelanggan 30 persen lebih tinggi dan skor kepatuhan regulasi 25 persen lebih baik dibandingkan pesaing mereka.

Tren besar lainnya masuk dalam laporan terbaru Gartner mengenai Tren Teknologi Strategis 2025 meliputi spatial dan quantum computing, dan kemunculan robot polifungsi.

Pada 2030, diperkirakan 80 persen manusia akan berinteraksi dengan Smart Robot setiap hari, naik kurang lebih 10 persen dari saat ini. “Robot, yang bekerja dengan manusia, harus mampu bekerja di lingkungan yang dirancang untuk manusia,” ungkap Bill Ray, wakil presiden dan analis di Gartner.

Berca Menguraikan 10 Tren Teknologi Strategis Gartner untuk 2025

Berca mencoba menjelaskan lebih lanjut 10 tren teknologi strategis Gartner untuk 2025, serta penggunaan untuk masing-masing kategori.

 

Dengan teknologi yang terus berkembang, laporan ini memberikan pengetahuan bagi CIO dan pemimpin bisnis untuk merencanakan strategi teknologi mereka di masa depan.

 

No. 1: AI Agentic
Di  nomor pertama ada AI Agentic, adalah program perangkat lunak yang dirancang secara mandiri membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk mencapai tujuan tertentu. Tren ini muncul karena kemampuannya untuk bertindak secara otonom, membantu CIO dalam mewujudkan visi AI generatif dalam meningkatkan produktivitas.
Kasus Penggunaan:

  • Mengotomatiskan pengalaman pelanggan dengan menggunakan analisis data untuk membuat keputusan yang paling dipertimbangkan di setiap langkah.
  • Memberdayakan karyawan untuk mengembangkan dan mengelola proyek teknis yang lebih rumit melalui natural language.

 

No. 2: Platform Tata Kelola AI
Yang kedua yaitu platform tata kelola AI membantu mengelola dan mengontrol sistem AI dengan memastikan penggunaannya secara bertanggung jawab dan etis. Tren ini berkembang pesat karena platform ini digunakan di lebih banyak area, terutama di industri dengan regulasi ketat.
Kasus Penggunaan:

  • Menilai potensi risiko dan bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh sistem AI, termasuk bias, pelanggaran privasi, dan dampak sosial negatif.
  • Memandu AI melalui proses tata kelola untuk memastikan semua kontrol yang tepat.

No. 3: Disinformation Security
Disinformation Security atau keamanan disinformasi adalah solusi keamanan yang dirancang untuk membantu mengidentifikasi apa yang dapat dipercaya. Tujuannya adalah menciptakan sistem yang memastikan informasi akurat, memverifikasi keaslian, mencegah pemalsuan, dan memonitor penyebaran konten berbahaya.
Kasus Penggunaan:

  • Adanya pemantauan intelijen untuk narasi yang tersebar melalui media massa atau sosial.
  • Mencegah pemalsuan individu yang berbisnis dengan organisasi, termasuk karyawan, kontraktor, pemasok, dan pelanggan.

No. 4: Post-Quantum Cryptography
Post-Quantum Cryptography (PQC) merujuk pada metode kriptografi yang dirancang untuk keamanan terhadap ancaman yang mungkin ditimbulkan oleh komputer kuantum.
Kasus Penggunaan:

  • Melindungi valuable intellectual property dari ancaman dunia maya, termasuk serangan kuantum yang akan datang.
  • Memastikan pesan terenkripsi, kontrak, dan data operasional tidak dapat disadap atau didekripsi oleh pelaku kejahatan siber yang menggunakan teknologi kuantum.

No. 5: Ambient Invisible Intelligence
Ambient Invisible Intelligence merujuk pada penggunaan low cost tags dan sensor untuk melacak lokasi dan status berbagai objek dan lingkungan.
Kasus Penggunaan:

  • Menyesuaikan pencahayaan, musik, dan rekomendasi produk secara otomatis berdasarkan perilaku pelanggan di lingkungan ritel.
  • Memantau pasien secara terus-menerus di industri kesehatan tanpa memerlukan perangkat yang dapat dikenakan, memungkinkan respons real-time terhadap darurat.

 

No. 6: Energy Efficient Computing
Komputasi efisien energi merujuk pada desain dan pengoperasian komputer, data center, dan sistem digital lainnya dengan cara yang meminimalkan konsumsi energi dan jejak karbon.

Seiring dengan semakin terbatasnya peningkatan pada teknologi pemrosesan konvensional, teknologi komputasi baru seperti unit pemrosesan grafis (GPU), komputasi neuromorfik, dan komputasi kuantum diperkirakan akan memberikan peningkatan efisiensi energi yang signifikan dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan.

Kasus Penggunaan:

  • Mengurangi biaya pusat data dengan menurunkan konsumsi daya server dan sistem pendingin.
  • Menggunakan sistem manajemen daya pintar yang mengurangi konsumsi daya di jaringan kantor.

 

No. 7: Hybrid Computing
Hybrid Computing menggabungkan berbagai teknologi seperti CPU, GPU, perangkat edge, serta photonic dan quantum systems untuk memecahkan masalah komputasi yang kompleks.

Kasus Penggunaan:

  • Skala yang efisien: menjaga beban kerja critical di dalam perusahaan untuk alasan keamanan, namun tetap menggunakan cloud untuk menangani beban saat peak seasons.
  • Mempercepat inovasi dan pengembangan: memanfaatkan pengembangan tools cloud-based sembari menjaga keamanan lingkungan on-premises.

 

No. 8: Spatial Computing
Spatial Computing meningkatkan dunia fisik dengan menambatkan konten digital di dunia nyata, memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan pengalaman yang imersif dan intuitif.
Kasus Penggunaan:

  • Membuat simulasi yang nyata untuk pelatihan karyawan dengan meniru pembelajaran langsung, mengurangi biaya pelatihan dan risiko, meningkatkan skill acquisition dan retention.
  • Menavigasi stores dan membuat keputusan pembelian dengan asisten virtual interaktif untuk meningkatkan pengalaman belanja.

 

No. 9: Polyfunctional robots
Polyfunctional robots adalah mesin yang dapat melakukan berbagai tugas, mengikuti instruksi atau contoh manusia.

Polyfunctional robots semakin populer akibat meningkatnya biaya tenaga kerja dan kebutuhan akan pengembalian investasi (ROI) yang lebih baik di industri seperti pergudangan dan manufaktur.

Pada tahun 2030, 80 persen manusia diperkirakan akan berinteraksi dengan robot pintar setiap hari, perkiraan akan naik 10 persen dari saat ini.

Kasus Penggunaan:

  • Memperbaiki peralatan, melakukan pemeliharaan rutin, dan menangani kerusakan di lingkungan terpencil atau berbahaya.
  • Membantu di bidang kesehatan, melakukan berbagai tugas termasuk pengantaran pasokan medis, membantu mobilitas pasien, atau bahkan mendisinfeksi ruang.

 

 

No. 10: Neurological Enhancement

Neurological Enhancement adalah proses meningkatkan kemampuan kognitif manusia menggunakan teknologi yang membaca dan menguraikan aktivitas otak dan secara opsional menulis ke otak.

Pada tahun 2030, 60 persen pekerja di bidang IT diperkirakan akan ditingkatkan kemampuannya dan bergantung pada teknologi seperti bidirectional brain-machine interfaces, baik yang didanai oleh perusahaan maupun pribadi, yang mulai berkembang pesat pada tahun 2024.

Kasus Penggunaan:

  • Mempersonalisasi materi pendidikan untuk siswa secara real-time.
  • Mengurangi durasi residensi ahli bedah trainee dengan satu tahun penuh.

 

Penasaran apa yang dapat dilakukan perusahaan untuk memanfaatkan tren 2025 bagi bisnis? Kuak potensi ini dengan profesional Berca Hardayaperkasa di marketing@berca.co.id atau WhatsApp